Demo Guru di Padang
Kisah Guru Honorer di Padang, Mengabdi 22 Tahun Gaji Rp 450 Ribu per Bulan, Berharap Segera Dapat SK
Nur Iklas (49) ialah salah satu guru honorer di Padang yang memperjuangan nasibnya agar bisa mendapatkan surat pengangkatan (SK) PPPK Pemko Padang
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Gelar Demo Guru
Dilansir TribunPadang.com, ratusan guru honorer menggelar demo guru di Padang atau tepatnya di halaman Kantor DPRD Kota Padang, Senin (22/8/2022).
Pantauan TribunPadang.com, massa guru honorer menggunakan pakaian seragam guru baju batik hitam putih.
Selanjutnya, para guru yang tiba di kantor DPRD Padang kemudian menyanyikan lagu Hymen Guru
Sebagian massa, yang terdiri dari guru honorer menyanyi dengan linangan air mata. "Keluarkan saja air matanya bapak-ibu," ungkap orator
Seiring itu, mereka tampak membawa sejumlah spanduk yang diajukan kepada pihak Pemko Padang.
Hal itu menyusul dugaan tidak diajukan kuota formasi PPPK guru, sehingga meminta kepada Walikota dan BKPSDM Padang agar memberikan penjelasan tentang hasil dari Kemenpan RB.
Mereka yang demo menghendaki sebanyak 1126 guru lulus passing grade seyogianya di-SK-kan kemudian ditempatkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Kami meminta hak kami, kami ingin menemui Pak Wali tercinta bukan dengan anarkis, namun dengan damai Kami datang bukan dengan senyuman sinis, melainkan senyuman manis," lanjut orator.
Demo masih berlangsung di halaman DPRD Padang dan tampak petugas keamanan dari kepolisian dan Satpol PP Padang.

Ketua DPRD Temui Massa Guru Honorer
Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menemui massa yang menggelar demo guru di halaman Kantor DPRD Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (22/8/2022)
Selain Syafrial Kani, tampak Wakil Ketua DPRD Padang Ilham Maulana, anggota DPRD Padang Mastilizal Aye, Budi Syahrial, dan Pun Ardi.
Ketua DPRD Padang Syafrial Kani mengakui bahwa dirinya sekaligus pihak DPRD selaku wakil rakyat sungguh mengerti akan perjuangan guru honorer.
"Kami di sini hadir sebagi bentuk dalam ikut memberi dukungan dari DPRD untuk guru honorer," ungkap Syafrial Kani.
Dikatakan, guru merupakan profesi yang mulia, jika kesejateraan guru diabaikan, sehingga dapat memengaruhi kondisi wajah bangsa kedepannya.
"Dengan kedatangan bapak-bapak dan ibu-ibu di sini, kami sebagai lembaga DPRD Padang akan memperjuangkan nasib guru-guru," ungkapnya.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)