Demo Guru di Padang

Kisah Guru Honorer di Padang, Mengabdi 22 Tahun Gaji Rp 450 Ribu per Bulan, Berharap Segera Dapat SK

Nur Iklas (49) ialah salah satu guru honorer di Padang yang memperjuangan nasibnya agar bisa mendapatkan surat pengangkatan (SK) PPPK Pemko Padang

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Hingga kini, pukul 13.30 WIB, para guru honorer masih memadati kantor DPRD Padang, Senin (22/8/2022). Mereka menunggu kedatangan Wali Kota Padang untuk mendengarkan kejelasan SK pengangkatan. 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Nur Iklas (49) ialah salah seorang guru honorer di Padang yang memperjuangan nasibnya agar bisa mendapatkan surat pengangkatan (SK) PPPK Pemko Padang.

Ia bersama ratusan guru honorer yang mengatasnamakan forum guru lulus passing grade (FGLP) PPPK tahun 2022 melakukan demo Senin (22/8/2022) di halaman DPRD Padang

Guru kelas SD Muhammadiyah Surau Gadang Kota Padang ini mengaku sudah menjadi guru honorer sejak tahun 2000 atau 22 tahun lalu.

"Awalnya gaji hanya Rp 100 Ribu," ungkapnya.

Ia mengaku, bekerja sebagai guru honorer gaji awalnya hanya Rp 100 ribu per bulan.

Seiring berjalan waktu, gaji yang diperolehnya bertambah, terakhir gajinya hanya Rp 450 ribu per bulan.

Baca juga: Demo Guru di Padang: Mastilizal Aye Pasang Badan, Jika Ada Guru Honorer Diintimidasi karena Berorasi

"Dari Rp 100 ribu naik Rp 150 ribu, lalu Rp 250 ribu, sekarang kami Muhammadiyah hanya Rp 450 ribu per bulan," ungkapnya.

Dikatakan, sekolah tidak menarik dana dari siswa malainkan dari lembaga.

Ibu dua orang anak ini mengaku, uang gaji tersebut dicukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sementara suaminya hanyalah bekerja sebagai buruh.

Baca juga: Follow up Demo Guru di Padang, Berharap Adanya Kejelasan, Kuota setelah Lulus Passing Grade

"Kalau ditanya cukup, iya tidak cukup, tapi kita bekerja iklas, mengharapkan pahala," ucapnya.

Ia mengaku mengajar kelas 3, semua mata pelajaran diampuh kecuali pelajaran olahraga dan agama.

Dalam seminggu, ia mengajar selama 24 jam.

"Setiap hari sekolah, mengajar dari pagi sampai pukul dua siang," katanya.


Nur Iklas mengaku, lulus passing grade PPPK tahun 2021 yang lalu namun belum juga diangkat.

"Harapan kami bisa mendapatkan SK, meskipun swasta, kami sama-sama mencerdaskan anak negeri," ungkapnya.

Nur Ikhlas mengaku sudah mengikuti ujian, dan berharap bisa merasakan perjuangannya dengan mendapatkan SK pengangkatan. 

Hingga pukul 13.30 WIB, para guru honorer masih memadati kantor DPRD Padang

Mereka menunggu kedatangan Wali Kota Padang untuk mendengarkan kejelasan SK pengangkatan mereka. (*)

Follow Up Demo Guru di Padang, Berharap Adanya Kejelasan, Kuota setelah Lulus Passing Grade

Massa yang mengatasnamai Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) PPPK Guru Kota Padang menggelar demo guru di Padang, Senin (22/8/2022).

Aksi damai mereka berharap adanya kejelasan terkait jumlah kuota formasi yang akan diberikan melalui, demo guru di Padang pada Senin pagi.

Sebelumnya, Massa FGLPG PPPK Guru Kota Padang ini mendatangi Kantor DPRD Kota Padang secara bersama-sama untuk menyampaikan keluhannya secra langsung kepada para wakil rakyat.

Sampai saat ini para guru tengah berjuang untuk mendapatkan PPPK, sebagai tenaga guru honorer yang ada di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Kami dari forum guru lulus passing grade ini telah berusaha bersama-sama, mulai dari tanggal 25 Juli 2022. Kita sudah melakukan audiensi beberapa kali, dan rapat dengan Bapak-bapak DPRD RI di Kota Padang," kata Budi Kurniadi selaku guru SD di kawasan Lubuk Begalung.

Budi Kurniadi mengaku menyayangkan sampai saat ini belum ada informasi mengenai kuota formasi guru PPPK untuk Kota Padang.

"Sementara kita sudah mendapatkan kabar bahwasanya untuk pengadaan dana untuk PPPK ini sudah ada," kata Budi Kurniadi.

Kata dia, hal itu untuk mendapatkan kejelasan berapa jumlah formasi yang akan diberikan kepada guru-guru lulus passing grade ini.

"Kami adalah guru-guru yang mendidik anak bangsa bapak ibu sekalian. Kamilah yang mengajarkannya, mendidiknya, sesuai dengan lagu kebangsaan kita, Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya," kata Budi.

Baca juga: Fakta Demo Guru di Padang: Massa Guru Honorer Menyanyi dengan Linangan Air Mata

Gelar Demo Guru

Dilansir TribunPadang.com, ratusan guru honorer menggelar demo guru di Padang atau tepatnya di halaman Kantor DPRD Kota Padang, Senin (22/8/2022).

Pantauan TribunPadang.com, massa guru honorer menggunakan pakaian seragam guru baju batik hitam putih.

Selanjutnya, para guru yang tiba di kantor DPRD Padang kemudian menyanyikan lagu Hymen Guru

Sebagian massa, yang terdiri dari guru honorer menyanyi dengan linangan air mata. "Keluarkan saja air matanya bapak-ibu," ungkap orator

Seiring itu, mereka tampak membawa sejumlah spanduk yang diajukan kepada pihak Pemko Padang

Hal itu menyusul dugaan tidak diajukan kuota formasi PPPK guru, sehingga meminta kepada Walikota dan BKPSDM Padang agar memberikan penjelasan tentang hasil dari Kemenpan RB.

Mereka yang demo menghendaki sebanyak 1126 guru lulus passing grade seyogianya di-SK-kan kemudian ditempatkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kami meminta hak kami, kami ingin menemui Pak Wali tercinta bukan dengan anarkis, namun dengan damai Kami datang bukan dengan senyuman sinis, melainkan senyuman manis," lanjut orator.

Demo masih berlangsung di halaman DPRD Padang dan tampak petugas keamanan dari kepolisian dan Satpol PP Padang.

Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menemui masa aksi guru honorer yang menggelar demo di halaman Kantor DPRD Padang, Senin (22/8/2022). Dia menyambut massa guru honorer yang menggelar demo guru di Padang tersebut.
Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menemui masa aksi guru honorer yang menggelar demo di halaman Kantor DPRD Padang, Senin (22/8/2022). Dia menyambut massa guru honorer yang menggelar demo guru di Padang tersebut. (TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI)

Ketua DPRD Temui Massa Guru Honorer

Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menemui massa yang  menggelar demo guru di halaman Kantor DPRD Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (22/8/2022)

Selain Syafrial Kani, tampak Wakil Ketua DPRD Padang Ilham Maulana, anggota DPRD Padang Mastilizal Aye, Budi Syahrial, dan Pun Ardi.

Ketua DPRD Padang Syafrial Kani mengakui bahwa dirinya sekaligus pihak DPRD selaku wakil rakyat sungguh mengerti akan perjuangan guru honorer

"Kami di sini hadir sebagi bentuk dalam ikut memberi dukungan dari DPRD untuk guru honorer," ungkap Syafrial Kani.

Dikatakan, guru merupakan profesi yang mulia, jika kesejateraan guru diabaikan, sehingga dapat memengaruhi kondisi wajah bangsa kedepannya.

"Dengan kedatangan bapak-bapak dan ibu-ibu di sini, kami sebagai lembaga DPRD Padang akan memperjuangkan nasib guru-guru," ungkapnya.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved