Berita Populer Sumbar: Pendulang Emas Tradisional di Solsel Tertimbun, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022
Berita Populer Sumbar:Pendulang Emas Tradisional di Solsel Tertimbun di Lubang Bekas Galian, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak berita Sumbar yang populer selama 24 jam dikanal berita Sumbar, TribunPadang.com
Berita populer Sumatera Barat pertama, 3 Pendulang Emas Tradisional di Solsel, Tertimbun di Lubang Bekas Galian: Dilarang Aktivitas di TKP
Kedua, Tempat Wisata di Pariaman, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022 Diisi Juga Komunitas dan Pelajar SD-SMP
1. 3 Pendulang Emas Tradisional di Solsel, Tertimbun di Lubang Bekas Galian: Dilarang Aktivitas di TKP
Sebanyak tiga warga tewas tertimbun material longsoran galian bekas tambang di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa ini terjadi di Jorong Talakik, Bagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Update Mobil Misterius yang Terparkir di Pekarangan Rumah Warga Padang, Belum Diketahui Pemiliknya
"Iya ada kecelakaan kerja pada Selasa (19/7/2022). Iya ada korban meninggal dunia tiga orang, tapi saya tidak ingat lagi nama-namanya," kata Kapolsek Sangir Batang Hari, Iptu Dedy Syahputra, Kamis (21/7/2022).
Kapolsek mengatakan, pada sat kejadian ada banyak warga lainnya yang beraktivitas mencari emas dengan cara tradisional menggunakan dulang.
"Ada beberapa orang di sana, karena mereka ada seharian di sana bekerja mencari emas dengan cara tradisional.
Bukan tambang alat berat, karena berada di bekas lubang galain lama yang diulang lagi," kata Iptu Dedy Syahputra.
Kata dia, korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00 WIB dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
"Pada saat kejadian cuaca sedang cerah. Masyarakat ini safety saat bekerja kurang, dia hanya berpikir bagaimana dapat duit," kata Iptu Dedy Syahputra.
Baca juga: Bupati Pasaman : Mobil Listrik Kencang dan Hemat, PLN Masifkan Electrifying Lifestyle di Sumbar
Kapolsek mengatakan para pendulang emas ini kembali menggali di bekas lubang yang lama dan ada yang diambil pasirnya.
"Sementara saat diambil itu, tanah yang di atas tentu turun ke bawah dan mengenai warga ini. Tanah yang menimbunnya itu sekitar tiga meter," katanya.
Iptu Dedy Syahputra menyebutkan bahwa masyarakat sekitsr lokasi kejadian kebanyakan memang bekerja sebagai pendulang emas tradisional.
"Sejauh ini kami sering memberikan imbauan, kemarin untuk mengantisipasi tidak terulang kembali. Bahkan, sudah dipasang spanduk di sana agar tidak mendulang emas lagi," katanya.
Namun, pihaknya tidak selalu bisa menahan masyarakat yang hendak mendulang emas untuk kehidupan sehari-harinya.
"Harus ada pekerjaan pengganti agar tidak ada kegiatan itu lagi. Karena saat dilarang, mereka tidak ada kegiatan. Akhirnya saat kejadian ini sudah sudah mulai dingin, mereka kembali lagi" kata Iptu Dedy Syahputra.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
2. Tempat Wisata di Pariaman, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022 Diisi Juga Komunitas dan Pelajar SD-SM
Memanfaatkan momentum Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022, Pemerintah Kota Pariaman siapkan kegiatan untuk tingkatkan ekonomi masyarakat.
Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 ini akan berlangsung selama 2 pekan mulai 30 Juli -14 Agustus 2022 mendatang.
Dalam rentang waktu kegiatan yang panjang itu selain kegiatan pokok prosesi Hoyak Tabuik, Pemko Pariaman juga telah merencanakan kegiatan lainnya sebagai pendukung untuk memeriahkan Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 ini.
"Nanti akan ada penampilan kesenian dari siswa SD dan SMP di Kota Pariaman dan kegiatan beberapa komunitas yang ada di Sumatera Barat," kata Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pariaman Elfis Chandra usai memimpin rapat kordinasi Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022, Kamis (21/7/2022).
Acara Pendukung ini dilakukan agar wisatawan yang sudah berada di Kota Pariaman sejak 1 Muharram 144 H, bisa menikmati berbagai macam kesenian dan hiburan jelang puncak acara tabuik dibuang ke laut.
“Semua agenda kegiatan telah kita susun jadwalnya sehingga tidak ada satupun jadwal kegiatan kesenian yang akan bentrok dengan kegiatan lainnya," sebutnya.
Melalui rentang waktu yang cukup lama sejak prosesi pengambilan tanah sampai puncak acara hoyak tabuik, pihaknya berharap akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Kota Pariaman.
"Semoga bisa berdampak pada masyarakat mulai dari para pedagang sampai pemilik home stay yang ada di Kota Pariaman, “ harapnya.
Tempat Wisata di Pariaman, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022 Diisi Juga Komunitas dan Pelajar SD-SMP