Hewan Ternak di Sumbar Positif PMK
6 Ternak Potong Paksa Akibat PMK di Padang Pariaman, Devi Yanti: Peternak Jangan Panik
Jumlah ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Padang Pariaman terus meningkat, saat ini sudah ada 1.022 ternak terjangkit, Kamis (
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Jumlah ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Padang Pariaman terus meningkat, saat ini sudah ada 1.022 ternak terjangkit, Kamis (23/6/2022).
Dari angka itu 6 ternak mati dan 2 dipotong paksa, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Devi Yanti mengemukakan hal itu terjadi, karena masyarakat panik.
"Akibat kasus yang terus berkembang sejak Mei lalu, masyarakat khawatir dan memotong paksa ternaknya," jelas Devi Yanti kepada TribunPadang.com, Kamis.
Dikatakan, kekhawatiran masyarakat ini menurutnya berujung pada kepanikan dan menjual serta memotong ternak mereka.
"Seharusnya masyarakat tidak perlu panik pada PMK ini, karena penyakit tersebut bisa disembuhkan," terang Devi Yanti.
Setiap ternak yang terjangkit PMK menurut Devi Yanti akan sembuh sepanjang ditangani dengan baik, karena tingkat kesembuhannya juga tinggi.
Buktinya sampai saat ini sudah ada 300 ternak yang sembuh di 17 kecamatan Padang Pariaman.
Peternak yang ternaknya mati dan potong paksa tersebut, kata Devi tidak mendapatkan subsidi atau bantuan dari pemerintah.
"Kalau subsidi ataupun bantuan terhadap peternak tidak ada dari pemkab," jelas Devi Yanti.
Baca juga: Harga Sapi di Pasar Ternak Sungai Sariak Padang Pariaman Meningkat, Ada Asumsi Terkait Kondisi PMK
Tahap Pemotongan Paksa
Dilansir TribunPadang.com, sejauh ini kasus PMK Sumbar telah sampai pada tahap pemotongan paksa.
Pemotongan paksa tersebut dilakukan di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Ada tujuh dari 182 ternak positif PMK yang dilakukan pemotongan paksa di Kota Pariaman.
Di samping itu, sudah ada 99 ekor ternak sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Pariaman hingga Senin (20/6/2022).
"Dari 182 ternak yang positif PMK itu sudah ada 99 ternak yang sembuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal.
Ia menjelaskan 182 kasus ternak terkonfirmasi PMK itu tersebar di empat kecamatan di Kota Pariaman.
Dari total ternak yang terjangkit itu 7 diantaranya dipotong paksa akibat terpapar PMK.
Baca juga: Follow up Hewan Ternak di Sumbar Positif PMK, Ada 99 Ternak Sembuh PMK di Kota Pariaman
Sehingga total ternak yang masih terjangkit PMK hingga saat ini sebanyak 76 ekor yang tersebar di empat kecamatan.
Marini juga menjelaskan satu ternak yang mati di Batang Tajongkek beberapa waktu lalu tidak termasuk dalam kasus PMK.
"Satu ternak yang mati itu tidak bisa dikategorikan mati karena PMK karena peternak tidak melaporkan jika ternak suspect PMK," ujarnya.
Namun peternak hanya melaporkan pada pihaknya saat ternak sudah mati bukan saat masih suspect.
"Namun untuk pernyataan ternak mati akibat PMK harus melalui hasil labor, jadi yang mati beberapa waktu lalu tidak bisa dikategorikan mati karena PMK," terangnya. (TribunPadang.com/Rahmat Panji)