Kota Payakumbuh
Lawan PMK, Pemerintah Kota Payakumbuh Perketat Bioskuriti, Lapor kepada Tim Kalau Ada Sapi Bergejala
Pemerintah Kota Payakumbuh mengambil langkah strategis dan serius dalam menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan te
"Ciri-ciri khasnya di ternak adalah di mana ternak ada demam. Kemudian yang khas ada leleran dari hidung, kemudian ada lepuh atau sariawan di mulut dan di lidah"
"Ada juga luka-luka di kaki atau di kuku. Sesekali napasnya terengah-engah, terus sapi karena kakinya sakit dia juga tidak bisa berdiri," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Prov Sumbar Erinaldi mengatakan Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor 559/EDIGSB 2022, Tanggal 12 Mei 2022 tentang Pengendalian dan Penanggulangan terhadap Ancaman Masuk dan Menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke dalam Wilayah Sumatera Barat.
Rilis yang diterima redaksi dari Diskominfo Kota Payakumbuh menyebutkan teknis pelaksanaan pencegahan kepada PMK di Kota Randang, bahwa Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra bersama Unit Respon Cepat (URC) akan memperketat tindakan biosekuriti, dimana serangkaian tindakan yang meliputi perlindungan pada zona bebas.
Yakni dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans, menganjurkan tidak mengambil ternak dari daerah lain.
Karenanya, imbuh kadis kondisi ternaknya telah punya SKKH dan surat keterangan darimana daerah asal hewan, melakukan tindakan karantina dengan ketat.
Seiring itu juga, menjaga kondisi ternak dengan manajemen pemeliharaan yang baik, serta meningkatkan sanitasi dan mendesinfeksi kandang dan sekitarnya secara berkala.
"Tindakan biosekuriti tersebut harus diterapkan secara bersama-sama dan kompak oleh seluruh masyarakat baik dari unsur Pemerintah maupun petani, peternak dan pengusaha khususnya pengusaha yang terkait dengan bidang pertanian, peternakan. Salahsatu upaya kita adalah menutup pasar ternak untuk sementara," kata Depi didampingi Kabid Peternakan Sujarmen.
Depi juga menjelaskan, hingga saat ini diprediksi ada banyak suspect sapi yang terpapar PMK, menunggu hasil pemeriksaan uji labor keluar untuk memastikan apakah sapi di sejumlah peternakan sudah terpapar PMK atau belum.
"Sejauh ini yang telah ditemukan terkena PMK ada 4 ekor sapi di Kecamatan Payakumbuh Timur, namun yang ada gejala sudah banyak, sekitar lebih dari 5 sapi. Untuk itu tim akan bergerak ke lokasi yang dianggap rawan karena sudah ada suspect," jelasnya.
Depi menghimbau kepada peternak agar rajin berkoordinasi dengan Tim URC, supaya dapat menginformasikan kalau ada sapi di kandang dengan gejala terpapar PMK segera melapor.
Nanti katanya akan dilakukan tindakan pemeriksaan, penyemprotan disifektan, dan pemberian vitamin.
"Di awal pemberian vitamin ini gratis, karena keterbatasan sumber daya, maka kami menghimbau peternak ikut berperan aktif berpartisipasi. Untuk disinfektan akan ditinggalkan di peternak, dan mereka melakukan penyemprotan secara manual," tambahnya.
Terkait aktifitas di rumah potong hewan, kata Depi, pengolahan daging sapi tetap berjalan, namun lebih diperketat terkait dengan pemeriksaan SKKH dan asal ternaknya. (*/rls)