Nasabah Bank Nagari Jadi Korban Skimming

Antisipasi Nasabah Bank Nagari Jadi Korban Skimming, Andri : Saya Tahunya Ada dari Pesan M Banking

Korban dari kejahatan skimming nasabah Bank Nagari, mengingatkan kepada nasabah lainnya agar dapat menggunakan M Banking. Hal ini disampaikan oleh And

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
banknagari.co.id
Bank Nagari 

Seharusnya kejahatan skiming yang pernah terjadi di bank lain, bisa jadi acuan untuk Bank Nagari agar hal serupa tidak menimpa nasabahnya.

Meski kasus kejahatan skimming ini belum pernah terjadi di Bank Nagari, tapi kenapa tidak melakukan antisipasi lebih dulu.

Seharusnya belajar dari bank yang sudah kecolongan lebih dulu, Andri menilai Bank Nagari harus lebih waspada dan meningkatkan keamanan terhadap nasabahnya.

Selaku nasabah Bank Nagari, Andri berharap Bank Nagari bisa memantau selalu keamanan dan kenyamanan nasabahnya.

Meski sudah menjadi korban, Andri tetap berharap hal ini tidak terjadi lagi pada nasabah Bank Nagari lainnya.

"Kalau terjadi lagi pada nasabah lainnya, akan muncul krisis kepercayaan dari nasabah pada Bank Nagari," ujarnya.

Sekarang katanya untuk masalah yang ia terima ini, Andri meminta pihak Bank Nagari bisa segera menunaikan tanggung jawabnya agar tidak berkembang ketakutan baru pada nasabah lain.

"Jika sudah terjadi krisis kepercayaan pada nasabah, tentu akan berdampak juga pada Bank Nagari itu sendiri," kata Andri.

Baca juga: Profil Akane Yamaguchi, Pemain Bulu Tangkis asal Jepang yang Baru Saja Kalah dari Bilqis Prasista

Manajemen Bank Pastikan, Ganti Dana Nasabah (Korban)

Dilansir TribunPadang.com, Manajemen Bank Nagari atau BPD Sumatera Barat memastikan memberi penggantian seluruh dana nasabah yang terkena skimming pada beberapa waktu lalu.

Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Muhammad Irsyad di Padang, melalui keterangan tertulisnya mengatakan pada 4 hingga 5 Mei 2022, terjadi penyalahgunaan transaksi keuangan pada kartu ATM nasabah Bank Nagari.

Call Center dan Kantor Layanan Cabang telah menerima laporan pengaduan nasabah dari 5 sampai 8 Mei 2022.

Laporan dilakukan oleh nasabah setelah mengetahui melalui SMS notifikasi yang diterima terkait adanya transaksi keuangan yang tidak dilakukan oleh nasabah karena fisik kartu ATM asli berada pada nasabah tersebut.

Irsyad menyampaikan berdasarkan laporan pengaduan nasabah tersebut, pihaknya langsung melakukan percepatan penelusuran investigasi.

"Penelusuran yang dilakukan mulai dari pengecekan terhadap data transaksi terakhir yang dilakukan oleh nasabah melalui Kartu ATM sebelum terjadi kejadian transaksi mencurigakan yang dilaporkan nasabah," katanya, Rabu (11/5/2022)

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved