Solar Langka di Sumbar
Sopir Bus Pariwisata Antre Solar di SPBU, Wisatawan Harus Menunggu di Pantai Gandoriah Kota Pariaman
Seorang sopir bus pariwisata asal Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sepri (33) telah mengantre bahan bakar minyak (BBM) jenis solar pada hari Rabu
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Seorang sopir bus pariwisata asal Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sepri (33) telah mengantre bahan bakar minyak (BBM) jenis solar pada hari Rabu (23/3/2022) sejak pukul 15.30 WIB.
Ia mengatakan, membawa rombongan wisawatan berjumlah 27 orang dari daerah Pangkalan sejak pagi hari menuju Pantai Gandoriah Kota Pariaman.
"Jadi, pukul 15.30 WIB tadi saya sudah bilang sama wisatawan bahwa saya harus mengisi solar terlebih dahulu, dan mengatakan setidaknya pukul 18.00 WIB kebagian solar," ujar Sepri.
Namun, hingga pukul 18.30 WIB, Sepri masih belum kebagian BBM tersebut.
"Takutnya, wisatawan kami ndak enakan sama saya karena harus menunggu lama," kata dia.
Sementara, kata Sepri, ia harus kembali ke Pangkalan Lima Puluh Kota mengantar rombongan wisatawan itu.
"Saya harus mengisi minyak, karena sudah rest," kata dia.
Sepengetahuan Sepri, kelangkaan solar ini sudah dua bulan terakhir terjadi.
"Harapannya, ya minta solusi sama pemerintah, setidaknya untuk mobil lansir ini-lah, dan juga jangan sampai warga yang mengisi solar dengan dirigen yang di dahulukan, sementara kami mengantre lama," pungkas dia.
Baca juga: Solar Langka, Sopir Truk: Rencana Mau Ngejar Trip Sekali Lagi, Tapi tak Keburu, karena Antrean
Antrean BBM di Kota Pariaman
Dilansir TribunPadang.com, seorang sopir truk, Azwar harus mengantre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU Jati Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat pada hari Rabu (23/3/2022).
Ia mengaku sudah mengantre sejak siang hari yaitu pukul 13.00 WIB, dan hingga pukul 18.00 WIB Azwar masih belum kebagian solar tersebut.
"Sudah sejak pukul 13.00 WIB tadi, ya mau gimana harus menunggu, dimana-mana solar langka saat ini," kata Azwar kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).
Azwar mengatakan, karena harus mengantre lama, ia hanya bisa mengantar muatan truknya sekali saja.
Baca juga: Antrean Solar di SPBU Alai Timur Kota Padang, Pedagang: Pembeli Sulit Akses, Hendak ke Toko Kami

Baca juga: Soal Antrean Solar Sumbar, Pengamat Ekonomi Sebut, Distribusi tidak Lancar
Padahal biasanya ia bisa membawa muatan sebanyak dua kali.
"Rencana ngejar trip sekali lagi, tapi ndak terkejar lagi karena mengantre ini," kata Azwar yang merupakan warga Lubuk Alung Padang Pariaman ini.
Adapun kata dia, muatan yang ia bawa ialah pupuk urea, yang di muat di Kota Padang dan diantar ke daerah Bawan Kabupaten Agam.
Kelangkaan BBM, kata dia, tidak hanya terjadi di Kota Pariaman, melainkan juga terjadi di daerah lain di Sumbar.
"Di Agam-pun solar sudah dapatnya," lanjut dia.
Azwar menuturkan, ia mesti mengisi solar truknya setiap hari, dengan taksiran 90 liter.
"Kelangkaan ini sudah sejak tiga bulan yang lalu, dan terparah 15 hari terakhir," ucap dia.
Ia-pun berharap kelangkaan solar bisa segera ditangani oleh pemerintah.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)