Solar Langka di Sumbar

Solar Langka, Sopir Truk: Rencana Mau Ngejar Trip Sekali Lagi, Tapi tak Keburu, karena Antrean

Seorang sopir truk, Azwar harus mengantre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU Jati Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat pada h

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR
Seorang sopir truk, Azwar harus mengantre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU Jati Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat pada hari Rabu (23/3/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Seorang sopir truk, Azwar harus mengantre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU Jati Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat pada hari Rabu (23/3/2022).

Ia mengaku sudah mengantre sejak siang hari yaitu pukul 13.00 WIB, dan hingga pukul 18.00 WIB Azwar masih belum kebagian solar tersebut.

"Sudah sejak pukul 13.00 WIB tadi, ya mau gimana harus menunggu, dimana-mana solar langka saat ini," kata Azwar kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).

Azwar mengatakan, karena harus mengantre lama, ia hanya bisa mengantar muatan truknya sekali saja.

Baca juga: Antrean Solar di SPBU Alai Timur Kota Padang, Pedagang: Pembeli Sulit Akses, Hendak ke Toko Kami

Kondisi antrean kendaraan di SPBU Jati Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat pada hari Rabu (23/3/2022).
 
 
 
Kondisi antrean kendaraan di SPBU Jati Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat pada hari Rabu (23/3/2022).       (TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR)

Baca juga: Soal Antrean Solar Sumbar, Pengamat Ekonomi Sebut, Distribusi tidak Lancar

Padahal biasanya ia bisa membawa muatan sebanyak dua kali.

"Rencana ngejar trip sekali lagi, tapi ndak terkejar lagi karena mengantre ini," kata Azwar yang merupakan warga Lubuk Alung Padang Pariaman ini.

Adapun kata dia, muatan yang ia bawa ialah pupuk urea, yang di muat di Kota Padang dan diantar ke daerah Bawan Kabupaten Agam.

Kelangkaan BBM, kata dia, tidak hanya terjadi di Kota Pariaman, melainkan juga terjadi di daerah lain di Sumbar.

"Di Agam-pun solar sudah dapatnya," lanjut dia.

Azwar menuturkan, ia mesti mengisi solar truknya setiap hari, dengan taksiran 90 liter.

"Kelangkaan ini sudah sejak tiga bulan yang lalu, dan terparah 15 hari terakhir," ucap dia.

Ia-pun berharap kelangkaan solar bisa segera ditangani oleh pemerintah.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved