Solar Langka di Sumbar
Solar Langka Sopir Angkutan Pariaman-Sicincin Antre hingga 3 Jam: Sudah Bisa Bisa Satu Trip Menyopir
Seorang sopir angkutan Sicincin-Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Munir (54) keluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Seorang sopir angkutan Sicincin-Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Munir (54) keluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang terjadi akhir-akhir ini.
Ia mengatakan, setidaknya ia harus antre selama dua hingga tiga jam setiap hari.
Padahal waktu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang satu trip trayek Sicincin-Pariaman atau sebaliknya.
Baca juga: Solar Langka di Sumbar, Gubernur Mahyeldi: Kami akan Bentuk Tim Pengawas di Lapangan
Baca juga: POPULER PADANG: Solar Langka di Padang Sopir Ngeluh, Sopir Minta Ada Penjagaan di Setiap SPBU
Munir menuturkan, kelangkaan solar terjadi sejak satu bulan terakhir.
"Saya biasa mengisi BBM di SPBU Jati, sudah sekira dua pekan ini saya harus antre selama dua hingga tiga jam," ujar Munir kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).
Beberapa kali, Munir ternyata juga membeli solar di kios-kios minyak eceran, karena tidak sanggup mengantre lama.
Adapun kebutuhan solar bagi Munir ialah sekira 38 liter untuk dua hari.
"Setidaknya mobil saya isi full Rp 200 ribu satu kali dalam dua hari," ujar dia.
Baca juga: Pedagang Dekat SPBU Keluhkan Antrean Truk Isi Solar, Kendaraan Tutup Warung hingga Pembeli Berkurang
Munir menuturkan, setiap hari menempuh trayek Pariaman-Sicincin sebanyak empat kali bolak-balik.
Ia berharap, agar kelangkaan BBM jenis solar bisa segera diatasi oleh pemerintah, karena ia sangat tergantung dengan solar sebagai supir angkutan.
"Kalau solar langka, antrean panjang, bagaimana saya bisa membawa uang lebih untuk keluarga di rumah, karena waktu habis untuk mengantre" pungkas dia.
Sebelumnya, menanggapi kelangkaan Bahan Bakar Minanyak (BBM) jenis solar di Sumatera Barat (Sumbar), Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah akan bentuk tim pengawas untuk kawal penyebaran solar subsidi.
Jelang pembentukan tim pengawas BBM subsidi jenis solar ini, pihaknya terlebih dahulu akan mengambil langkah diantaranya membuat anjuran melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Tujuannya agar BBM subsidi jenis solar memang benar menyasar masyarakat yang membutuhkan," katanya Senin (21/3/2022).
Baca juga: POPULER PADANG: Solar Langka di Padang Sopir Ngeluh, Sopir Minta Ada Penjagaan di Setiap SPBU
Baca juga: Update Solar Langka di Sumbar, PT Pertamina : Realisasi Penyaluran Sudah Over 13 Persen
Anjuran ini nantinya akan terpampang di seluruh SPBU dalam bentuk spanduk atau surat himbauan.
"Setelahnya akan kami kawal dengan penegakan aturan nantinya. Saya sudah tegaskan pada dinas SDM untuk mengerahkan tim pengawasan," sebutnya.
Tim pengawas ini kata Mahyeldi akan melibatkan banyak pihak termasuk TNI dan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk mengawasi di lapangan.
Baca juga: Pedagang Dekat SPBU Keluhkan Antrean Truk Isi Solar, Kendaraan Tutup Warung hingga Pembeli Berkurang
Baca juga: Solar Langka, Sopir Truk di Padang Minta Ada Penjagaan di Setiap SPBU, Agar Tidak Terjadi Kecurangan
Baca juga: POPULER PADANG: Solar Langka, Puluhan Oknum Pelajar Terjaring Razia, dan PPKM Level 3
"Sehingga betul-betul sesuai dengan yang ditentukan pemerintah peruntukan subsidi solar itu untuk siapa," terangnya.
Pihaknya nanti juga akan menyiapkan perangkat untuk mendeteksi itu semua, agar memudahkan SPBU untuk menyalurkan subsidi solar tersebut. (*)