Menikmati Menyeruput Kopi Luwak di Rafflesia Luwak Coffee Kabupaten Agam, Gratis Scrub Wajah

Surga tersembunyi bagi para pecinta kopi ternyata ada di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Sebuah desa di daerah itu menyimpan salah

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri
Rafflesia Luwak Coffee di Desa Batang Palupuah, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) 

Dalam proses menyangrai, lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya menggunakan kayu dari pohon kulit manis untuk api pembakarannya.

"Ini manfaatnya banyak, seperti pengawet alami, harum kopi lebih keluar dan untuk herbal juga," jelasnya

Kemudian menumbuk kopi yang telah selesai disangrai Umul melakukannya dengan cara yang sama dengan orang lain.

"Kalau racikan kopinya kita pakai Turki Style, sama kalau dengan kita di sini kopinya kita masak," kata Umul.

Baca juga: Menyelisik Kopi Buk Nur Aia Dingin Kabupaten Solok, Ketenangan Hidup Ada di Kopi

Memperdayakan emak-emak

Memenuhi setiap proses itu, Umul mengungkapkan, ia mempekerjakan emak-emak yang ada di sekitar rumahnya.

Kenapa tak memilih anak remaja, ia beralasan untuk mengembangkan kapasitas ibu rumah tangga yang ada dikampungnya di bidang kopi.

"Selain itu juga untuk membantu ibu-ibu rumah tangga di sini mendapatkan penghasilan tambahan," terangnya.

Disaat kopinya ramai dikunjungi, Umul bisa mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga hingga belasan orang lebih.

Selain untuk mengolah kopi, ibu-ibu yang ia pekerjaan juga melayani tamu-tamu yang datang.

"Setiap ibu-ibu yang kita pekerjakan sudah kita bekali," sebut Umul.

Hebatnya lagi, beberapa orang ibu-ibu yang dipekerjakan Umul cukup mahir berbahasa Inggris.

Sehingga ibu-ibu itu tak canggung saat melayani tamu-tamu mancanegara yang datang untuk menikmati kopi di Rafflesia Luwak Coffee.

Tembus pasar internasional

Umul menyebut kedai kopi miliknya sejak didirikan pada 2010 silam memang ramai dikunjungi turis mancanegara.

Bukan hanya sekedar cerita, ia pun memperlihatkan satu persatu buku tamunya yang dipenuhinya nama-nama orang asing dari berbagai negara.

Seperti Belanda, Inggris, Australia, Korea Selatan, Jerman, Afrika Selatan, dan lainnya.

Tak hanya itu, ia juga memperlihatkan beberapa dokumentasi foto ketika turis berkunjung ke kedainya.

Tidak hanya sekedar didatangi turis mancanegara, kopi yang ia produksi juga di pesan oleh orang-orang di berbagai negara.

"Turis ini kan orangnya realistis, kalau enak di bilang enak, kalau tidak ya tidak, jadi ketika mereka sudah pulang ke negaranya ada yang mesan lagi," kata Umul.

"Kadang ada turis yang menceritakan ke temannya, dan temannya ini akhirnya memesannya juga," sambungnya.

Warga negara asing itu memesan kopi di Rafflesia Luwak Coffee via email, WhatsApp dan Google Business yang disebar Umul.

Selain itu, Umul juga memasukkan Rafflesia Luwak Coffee kedalam Lonely Book dan situs-situs pelancong mancanegara.

"Sehingga kopi kita ini mudah ditemukan oleh turis-turis dari negara luar," jelasnya.

Langka dan pandemi

Sejak berdiri 12 tahun tahun lalu, Umul mengungkapkan beberapa kendala yang ia temui, terutama ketersediaan stok kopi luwak.

Ia menerangkan kian hari keberadaan kopi di kampungnya kian hilang dan ketersediaan kotoran luwak di alam kian menipis.

Demi memenuhi kebutuhan usahanya, Umul pun membangun komunikasi dengan petani kopi di berbagai daerah di Sumbar.

Ia tak membeli kopi dari petani itu, melainkan mengajak petani kopi untuk mengumpulkan kopi dari kotoran luwak.

"Kita bekerja sama dengan 20 desa penghasil kopi di Sumbar, seperti Solok Selatan," ujar Umul.

Semenjak pandemi Covid-19 merajalela pada 2020 silam, kunjungan ke warung kopi miliknya juga sepi.

Apalagi ditutupnya penerbang dari negara asing yang membuat pengunjung utama hilang.

"Kini yang berkunjung hanya pengunjung lokal saja, asing tidak ada lagi sejak 2 tahun belakangan kare Covid-19 ini," terangnya.

Minum kopi bonus scrub wajah

Meminum kopi luwak asli di Rafflesia Luwak Coffee tak hanya disuguhkan minuman terbaik dengan racikan yang khas. 

Para pengunjung juga dapat memilih aneka cemilan sebagai teman menyeruput kopi.
 
Tapi yang menjadi perbedaan dan yang paling menarik di tempat ini adalah scrub wajah alami dari kopi luwak.

Pemasangan scrub wajah kepada pengunjung di Rafflesia Luwak Coffee di Desa Batang Palupuah, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar)
Pemasangan scrub wajah kepada pengunjung di Rafflesia Luwak Coffee di Desa Batang Palupuah, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) (TribunPadang.com/Mu)

Scrub wajah ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis kepada para pengunjung yang memesan secangkir kopi luwak.

Umul menyebut khasiat kopi luwak selain baik untuk diminum, juga bagus untuk perawatan kulit, terutama kulit wajah.

"Khasiatnya juga bagus untuk kulit. Wajah berminyak, berkomedo akan segar setelah di scrub dengan bubuk kopi luwak ini," ujar Ummul.
 
Caranya, bubuk kopi diaduk dengan sedikit air panas dan ketika sudah tercampur rata, adonan kopi dapat langsung dioles ke wajah. 

Setelah dioleskan ke wajah, para pengunjung hanya perlu menunggu sekira 5 menit untuk merasakan bagaimana wajah dimanjakan kopi.

Saat kopi kering di wajah dan telah dicuci, wajah akan kembali tetas segar apalagi setelah seharian beraktivitas.

"Untuk membersihkan wajah, seperti jerawat, komedo, bintik hitam, scrub ini bisa dipakai tiga kali seminggu," paparnya.

Jika ingin berkunjung, kedai Rafflesia Luwak Coffee berada sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi.

Lokasinya tempatnya berada sekitar satu kilo meter dari jalan lintas Bukittinggi-Padang Sidempuan.

Akan lebih mudah ketika mengikuti petunjuk arah via Google Maps dengan cara mencari nama 'Rafflesia Luwak Coffee'. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved