Gempa Guncang Pasaman Barat
Gempa Pasaman Barat Berasal dari Segmen Baru, BMKG: Kami Sebut Segmen Talamau
"Segmen Talamau ini kami deteksi dari adanya sejumlah gempa susulan yang terjadi, namun ini masih kesimpulan sementara," bebernya.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penyebab gempa yang mengguncang kawasan Pasaman Barat pada Jumat (25/2/2022) lalu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat disebabkan oleh patahan baru.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial BMKG Rahmat Triyono.
Berdasarkan data dan situasi yang mereka temukan di lapangan gempa ini disebabkan oleh segmen baru.
Baca juga: BMKG Sudah Catat Ada 184 Gempa Susulan di Pasaman Barat hingga Hari Ini
Baca juga: Seorang Relawan Gempa Pasaman Barat asal Kota Padang Meninggal Dunia di Rumah Sakit Yarsi
Bukan segmen Angkola dan segmen Sianok yang menjadi dugaan awal penyebab gempa.
"Temuan segmen baru ini untuk sementara kami sebut segmen Talamau," katanya saat konferensi pers di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Selasa (1/3/2022).
Temuan segmen Talamau ini juga masih sedang dalam penelusuran BMKG untuk lebih lanjut.
Saat konferensi pers tersebut Rahmat Triyono belum bisa memastikan apakah Segmen Talamau adalah segmen baru atau terusan dari segmen Sianok.
"Segmen Talamau ini kami deteksi dari adanya sejumlah gempa susulan yang terjadi, namun ini masih kesimpulan sementara," bebernya.
Baca juga: UPDATE 4 Keluarga Terdampak Gempa di Nagari Malampah, Pasaman, Sempat Mengungsi di Ladang Jagung
Baca juga: Pengungsi Terdampak Gempa Mulai Diserang Penyakit, Petugas Kesehatan Pastikan Obat-obatan Lengkap
Namun dalam kenyataannya sejak gempa 6.1 SR Jumat (25/2/2022) lalu, gempa yang terasa di Pasaman Barat itu tidak berasal dari segmen Sianok maupun segmen Angkola.
"Makanya untuk sementara kesimpulan kami gempa ini berasal dari segmen Talamau (segmen baru)," jelasnya.
Pihaknya juga masih menelusuri terkait kemunculan segmen Talamau ini.karena belum bisa dipastikan asal mula kemunculannya.
"Apakah ini segmen mandiri dan baru terbentuk, ataukah segmen yang sudah ada namun baru terdeteksi," bebernya.
Kemungkinan lain menurut Rahmat Triyono, segmen ini bisa saja merupakan terusan atau perpanjangan dari segmen Sianok yang memanjang sampai wilayah Talamau. (*)