Kota Bukittinggi
Selain Mahal, Pedagang Pasar Tradisional Bukittinggi Juga Keluhkan Stok Minyak Goreng yang Langka
Yanti, salah seorang pedagang di Pasar Aur Kuning mengatakan, ia dan pedagang lainnya di sana bahkan dijatah untuk mendapatkan stok minyak goreng.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
Ia menjelaskan, pemerintah pusat sebenarnya telah mensubsidi distributor minyak yang ada agar memberikan modal yang rendah untuk para pedagang.
Sehingga, para pedagang dapat menjual minyak goreng dengan harga yang telah dipatok oleh pemerintah pusat.
Yaitu Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan biasa dan Rp14.000 untuk yang premium.
"Kita balum tahu ni, kenapa distributor ini masih mematok modal yang tinggi, apakah mereka berikan barang lama atau bagaimana," terang Wahyu.
Sebagai upaya menekan harga, tambahnya, Pemerintah Kota Bukittinggi telah beberapa kali menggelar operasi pasar.
"Sudah dua gelombang kita gelar, gelombang pertama di Pasar dan gelombang kedua di Kecamatan. Rencana kita akan ada gelombang ketiga," pungkasnya. (*)