Kota Bukittinggi
Alasan Pedagang Pasar Tradisional Bukittinggi Masih Jual Minyak Goreng Mulai Harga Rp 16 Ribu/Liter
Salah seorang pedagang di Pasar Aur Kuning, Doni mengatakan, kini ia menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16.000 per liter.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI- Sejumlah pedagang di Bukittinggi mengungkapkan alasan harus menjual harga minyak goreng masih di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Diketahui, hari ini masuk pekan ketiga sejak pemerintah pusat menetapkan harga baru minyak goreng yang mulai berlaku 1 Februari 2022 lalu.
Ada tiga harga yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan jenis minyak goreng.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Bukittinggi Masih Tinggi, Paling Murah Rp 16 Ribu per Liter
Minyak goreng curah dipatok Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan biasa Rp13.500, dan kemasan premium Rp14.000 per liter.
Namun, faktanya, di pasar tradisional yang sering dikunjung warga, sulit menemukan minyak goreng dengan harga tersebut.
Salah seorang pedagang di Pasar Aur Kuning, Doni mengatakan, kini ia menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16.000 per liter.
Sementara minyak goreng curah ia jual seharga Rp15.000 per liter.
"Karena harga modal dari agennya kita bisa menjual segitu," ujarnya kepada TribunPadang.com, Sabtu (12/2/2022).
Pedagang lainnya, Yanti juga menyampaikan hal yang serupa.
"Kalau kemasan, paling murah saya jual Rp16.000 per liter, paling mahal Rp18.000 per liter," ungkapnya ditemui terpisah.
Ia menjelaskan, harga yang tinggi ia jual karena sebagian masih ada stok lama dan dicampur dengan stok baru.
Hal itu dilakukannya untuk mengembalikan modal lama lantaran tak ada penggantian modal dari pemerintah ataupun distributor.
"Ini tergantung mereknya juga," ucapnya.
Senada dengan Doni, ia menyebut harga minyak ini memang sudah dipatok tinggi oleh distributor atau agen.