Harga Minyak Goreng di Pariaman
Respon Warga Pariaman, Soal Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng, Ismail : Sanang Hati, Wak
Seorang warga Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Ismail (30) merespon positif jika kebijakan harga eceran tertinggi minyak goreng diterapkan di se
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
Kemudian kata dia, pedagang tradisional juga perlu memberi upah anggota dan upah kurir antar.
Lebih lanjut kata dia, untuk penyesuaian harga, sebenarnya pemerintah sebaiknya mendistribusikan dulu minyak goreng murah itu kepada pedagang.
Ia menilai, adanya operasi pasar yang menjual minyak goreng murah kurang tepat sasaran.
Karena ujar dia, minyak goreng yang dijual pedagang tidak laku, sementara stok belum juga habis, dan tidak bisa menurunkan harga karena membeli dengan modal yang tinggi.
"Sebaiknya dioper dulu ke pedagang, sehingga di pasar, pedagang bisa berangsur menyesuaikan harga," tuturnya.
Gusniati mengatakan, minyak goreng yang tersedia di warungnya masih stok lama.
"Ga mungkin menjual dengan harga standar atau sesuai aturan, sedangkan saya masih beli dengan harga tinggi, dan stoknya belum habis," kata dia.
Saat ini, di warungnya, ia masih menjual minyak goreng kemasan dua liter dengan harga Rp 38 ribu.
Sedangkan, minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 19 ribu perkilogram.
Ia menuturkan, periode membeli minyak goreng di warungnya biasanya setiap dua pekan, itupun jika habis.
"Jika tidak habis, kami beli minyak goreng bisa satu kali dalam dua hingga tiga pekan sekali," kata dia.
Baca juga: Transmart Padang Tak Ada Jual Minyak Goreng Murah, Hanya Satu Harga Rp 14.000, Tunggu Stok Masuk

Sedangkan, untuk minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp 18.000 hingga Rp 19.000 perkilogram.
"Harga minyak goreng masih harga biasa, Rp 14.000 untuk kemasan, Rp 19.000 untuk minyak goreng kiloan," ujar Baik di warungnya. Selasa (1/2/2022).
Ia mengatakan, harga minyak goreng kemasan sudah disesuaikan dengan aturan dari Kemendag RI dengan standar Rp 14 ribu sejak dua pekan yang lalu.
Sementara itu, hal yang sama juga diutarakan pedagang lainnya, yakni Gusniati Eni.