Kisah Kakek Penjual Tisu di Perempatan Lampu Lalu Lintas Masjid Raya Sumatera Barat

Orang-orang maupun kendaraan tampak berlalu-lalang di perempatan lampu lalu lintas Masjid Raya Sumatera Barat, Padang.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Kakek Ahmad Yusuf (70) tengah beristirahat di salah satu kursi yang ada di trotoar dekat Masjid Raya Sumbar 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Orang-orang maupun kendaraan tampak berlalu-lalang di perempatan lampu lalu lintas Masjid Raya Sumatera Barat, Padang.

Di kursi yang ada di atas trotoar jalan dekat masjid, tampak seorang pria duduk tengah menikmati es krim durian.

Baca juga: JAWABAN Apa yang Dapat Kamu Pelajari dari Kisah Hidup Reza Nurhilman?

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 132 133 134, Kisah Kakek Duha Juhaeri Penyelamat Lingkungan

Kulitnya sudah mengendur dengan garis-garis kerutan di tubuhnya. 

Rambut di kepalanya pun tidak lagi menghitam. Tetapi sudah didominasi warna putih. Begitu juga dengan kumisnya.

Baca juga: Kisah Buyuang Amai, Penjual Sapu Lidi di Guguak 50 Kota, Tak Bisa Melihat, Butuh Rumah Layak Huni

Baca juga: Jawaban Tema 2 Kelas 3 Halaman 77 78 79 80: Tulis Pesan pada Dongeng Kisah Petani dan Anak Harimau

Kain yang ia kenakan pun tampak lusuh. Noda-noda hitam terlihat membekas di pakaiannya itu. 

Di hadapannya terdapat satu unit gerobak, bermuatan sebuah kantong plastik berisi tumpukan tisu.

"Menjajakan tisu sejak Covid-19 mulai melanda tanah air. Sebelum jual tisu, dulu saya ikut-ikut musafir dan jemaah, sampai Padang tidak bisa pulang karena covid-19," ujar Ahmad Yusuf (70).

Baca juga: Jawaban Tema 2 Kelas 3 Halaman 65 68 70: Pelajaran Didapatkan dari Dongeng Kisah Semut dan Merpati?

Baca juga: Kisah Desi, Juru Parkir di Padang yang Besarkan Lima Orang Anak, Ada yang Beri hingga Rp 200 Ribu

Paras tubuhnya yang semakin tua, tak menjadikan kakek Ahmad Yusuf berhenti bekerja. 

Demi mencari nafkah yang berkah, kakek Ahmad Yusuf rela berpanas-panasan menjajakan tisu di bawah terik matahari.

Setiap lampu lalu lintas berwarna merah, Ahmad Yusuf langsung mendatangi satu per satu pengendara yang sedang berhenti di depannya.

Baca juga: Apa yang Dapat Kamu Pelajari dari Kisah Hidup Reza Nurhilman? Ini Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 36

Baca juga: Kisah Pengrajin Aksara Timbul Jati Belanda di Kawasan GOR H Agus Salim, Sudah Keliling Indonesia

Dia terus berjalan sampai ke kendaraan paling belakang yang sedang berhenti di lampu merah itu‎ sambil kedua tangannya memegang tisu yang akan dijualnya.

Jika dagangan sepi, terpaksa plastik isi tisu untuk dijual lagi esoknya.

Ahmad Yusuf mengaku pendapatannya tak menentu, cukup untuk makan saja.

Baca juga: JAWABAN Tematik : Apa yang Dapat Kamu Pelajari dari Kisah Hidup Reza Nurhilman?

Baca juga: Uang Kertas Milik Seorang Nenek di Lubuklinggau, Rusak Dimakan Tikus: Kisahnya Viral di Media Sosial

"Saya ke sini sendiri, jadi sudah sampai kemana-mana, Aceh sudah, Pekanbaru sudah,  Batam saja yang belum," ujar Ahmad Yusuf.

Suka duka menjadi penjual tisu sudah dialami oleh Kakek Ahmad. 

Ia sering dikejar-kejar atau main kucing-kucingan dengan petugas keamanan. Kalau petugasnya sudah tidak ada, dia kembali lagi ke lokasi.

Baca juga: Kisah Peserta SKD CPNS Sumbar, Jauh-Jauh dari Agam hingga Kurang Tidur Demi Menghafal Undang-Undang

Baca juga: Kisah Penjual Sayur Semi Organik di Kawasan GHAS Padang, Reni Kuliahkan Anak di Jurusan Arsitektur

Dia tak punya pilihan lain untuk terus melanjutkan kehidupan.

"Saya sering mendapat rezeki lebih ketika berjualan tisu. Kadang saya suka dikasih uang lebih oleh pembeli. Kalau untuk makan sehari-hari, Alhamdulillah cukup," tutur Ahmad Yusuf.

Di Padang, Ahmad Yusuf tinggal sendirian kadang di bangku taman kota, kadang di warung kopi.

Baca juga: Uang Kertas Milik Seorang Nenek di Lubuklinggau, Rusak Dimakan Tikus: Kisahnya Viral di Media Sosial

Baca juga: VIRAL Kakek 71 Tahun Jago Bikin Konten TikTok di Padang, Ngaku Sering Dihujat, Ini Kisahnya

Sedangkan anak cucunya berada di Pontianak. Selain itu, kondisi ekonomi anak-anaknya juga nggak beda jauh dari kondisinya saat ini.

Kakek Ahmad Yusuf sesekali juga merasa takut ketika petugas keamanan menertibkan para pedagang yang berjualan.

Baca juga: Pelajari Kisah Semut dan Merpati, Tema 2 Kelas 3 SD Halaman 68 70 71 Subtema 2

Baca juga: Tulislah Pesan yang Terdapat pada Dongeng Kisah Petani dan Anak Harimau!

"Yang dikhawatirkan ketika berjualan ialah cuaca hujan dan petugas Satpol PP. Tapi sebenarnya bagus ada petugas, bisa jaga keamanan."

"Kan tindakan kriminal bisa saja terjadi karena ada petugas jadi bisa diminimalisir," sambungnya.

Saat ini yang bisa dilakukan oleh Kakek Ahmad Yusuf hanyalah berdoa agar senantiasa diberi kesehatan agar tetap bisa bekerja. 

Baca juga: Kisah Tomi Jualan Bendera di Kota Padang: Menunggu Sejak Pagi, Barulah Pukul 14.00 Terjual Selembar

Baca juga: Kisah Nelayan Pariaman Terombang-ambing di Laut setelah Kapal Karam, Bertahan Pakai Pelampung Bocor

Pasalnya ia nggak mau menggantungkan hidupnya kepada orang lain.

Dia berencana, jika kondisi sudah terkendali akan kembali ke kampung halamannya.

"Insya Allah, kalau sudah aman pulang kampung. Kalau bisa, lebaran Idul Fitri tahun besok," harap Ahmad Yusuf. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved