Kisah Pengrajin Aksara Timbul Jati Belanda di Kawasan GOR H Agus Salim, Sudah Keliling Indonesia

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kawasan olahraga kawasan GOR H Agus Salim warga Padang kini sudah menjadi pusat aktivitas warga di akhir pekan.

Selain bisa olahraga warga juga bisa menemukan beragam kebutuhan jika berakhir pekan di sana.

Persis di simpang tiga jelang ke lapangan voli dan perpustakaan Kota Padang, warga yang berolahraga di kawasan GOR H Agus Salim dalam 2 bulan belakangan pasti pernah melihat pengrajin kayu yang melapak persis di persimpangan itu.

Pengrajin kayu itu memiliki keterampilan dalam mengolah kayu untuk menjadi angka dan huruf.

Baca juga: Menikmati Akhir Pekan di Kawasan GOR H Agus Salim, Ada Permainan Mobil-mobilan Bagi Anak-anak

Namanya Irfan Rasyid, ia sudah menekuni usaha kerajinan aksara timbul jati Belanda sejak tahun 1995.

Pria berusia 51 tahun itu sudah melalang buana untuk menjajakan kerajinan aksara tersebut ke berbagai daerah di Indonesia.

"Saya jualannya tidak menetap kalau ada event nasional biasanya saya ke sana," ucapnya.

Pria asal Ampel Angkek Agam itu, sudah menyambangi pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera sejak 1995 itu.

"Kalau sudah ada event nasional seperti pameran, acara kebudayaan dan MTQ biasanya saya mangkal di sana," ujarnya saat ditemui saat berdagang.

Rasyid biasanya membuat beragam aksara untuk para konsumennya, baik itu huruf atau angka bisa ia kerjakan.

Saat ini Rasyid berada di Kota Padang sudah memasuki bulan kedua.

Tujuannya adalah menghadiri Lomba MTQ tingkat Provinsi di Kota Padang Panjang.

"Di Padang ini baru masuk bulan kedua, saya mau jualan nanti di MTQ tingkat Provinsi di Padang Panjang. Jadi sekarang sembari menunggu acara itu saya jualan di sini," jelasnya.

Selain berjualan di kawasan GOR H Agus Salim Kota Padang setiap hari Minggu dan pada hari biasanya Rasyid berjualan dari pasar ke pasar.