Gempa 30 September

Wali Kota Padang Dorong Edukasi Kebencanaan Jadi Rutinitas di Sekolah dan Perkantoran

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang digelar Pemerintah Kota Padang di Monumen Gempa, Selasa (30/9/2025), juga

TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
GEMPA 30 SEPTEMBER: Wali Kota Padang, Fadly Amran, saat diwawancarai usai peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Monumen Gempa Padang, Selasa (30/9/2025) 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang digelar Pemerintah Kota Padang di Monumen Gempa, Selasa (30/9/2025), juga menjadi momentum untuk menekankan pentingnya edukasi kebencanaan.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menegaskan bahwa pengetahuan tentang bencana harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan kerja dan usaha.

Menurutnya, materi kebencanaan sebenarnya sudah masuk ke dalam muatan lokal dan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, terutama yang berada di kawasan rawan bencana.

Namun, ia menilai edukasi tidak boleh berhenti di sana, melainkan perlu terus diulang dan dipraktikkan.

“Edukasi tentang kesiapsiagaan bencana ini harus dilakukan secara berkala. Tidak hanya di sekolah, tapi juga di kantor, perhotelan, perusahaan, bahkan di ruang publik. Supaya masyarakat lebih cepat tanggap ketika bencana terjadi,” kata Fadly.

Baca juga: Peringati 16 Tahun Gempa 2009, Pemko Padang Gelar Hari Kesiapsiagaan Bencana di Monumen Tugu Gempa

Ia menekankan bahwa kecepatan respons masyarakat sangat penting, mengingat aparat dan petugas penyelamat tidak bisa langsung hadir dalam hitungan menit saat bencana.

“Saat bencana datang, yang paling cepat menolong adalah kita sendiri, keluarga, dan kelompok masyarakat sekitar. Karena itu, kesadaran dan latihan rutin jadi kunci. Ini juga tujuan dari tsunami drill yang akan kita lakukan di bulan November nanti,” tambahnya.

Fadly berharap edukasi kebencanaan menjadi bagian dari budaya sehari-hari masyarakat Kota Padang, sehingga generasi muda maupun pekerja dapat memahami langkah-langkah penyelamatan diri saat bencana.

“Harapannya, bukan hanya infrastruktur yang tangguh, tapi juga manusianya. Resiliensi masyarakat inilah yang paling penting,” ujarnya.

Baca juga: 16 Tahun Gempa Sumbar 2009: Kisah Zuraida Lawan Puing dan Lumpur Demi Selamatkan Keluarga

Pemerintah Kota Padang berkomitmen untuk terus memperkuat program mitigasi, baik melalui pembangunan sarana prasarana maupun pendidikan publik, agar pengalaman pahit gempa 2009 dapat menjadi pelajaran bersama menghadapi potensi bencana di masa depan.


 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved