Pengamat Lingkungan Hidup Endang Dewata Ungkap Penyebab Banjir di Padang, Berkurangnya Area Resapan
Pengamat Lingkungan Hidup Universitas Negeri Padang Endang Dewata mengungkapkan, hujan deras tidak bisa dijadikan penyebab banjir di Padang, sebab huj
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengamat Lingkungan Hidup Universitas Negeri Padang (UNP) Endang Dewata mengungkapkan, hujan deras tidak bisa dijadikan penyebab banjir di Padang, sebab hujan kejadian alam yang tidak bisa dihindari.
"Penyebabnya tidak bisa dikatakan karena hujan yang tinggi, karena itu kondisi alam. Penyebabnya karena kondisi drainase tidak seperti dahulu," kata Endang Dewata, Rabu (29/6/2021).
Menurut Endang Dewata, hampir semua drainase di Padang kedalamannya berkurang, makin dangkal dan luas permukaan makin lebar.
Baca juga: Banjir di Jondul Rawang Padang, Kantor Lurah pun Digenangi Air
Baca juga: Jondol Rawang Padang Mulai Banjir, Sejumlah Bocah Jadikan Genangan Air sebagai Arena Bermain
Saat hujan dengan intensitas tinggi, drainase yang tidak dalam lagi, mengakibatkan airnya mengenangi pemukiman penduduk.
Menurut Endang Dewata, kondisi di Padang ada yang dinamakan banjir dan genangan.
Genangan ini terjadi dikarenakan banyak drainase yang ditutup saat betonisasi jalan, sebab betonisasi jalan tanpa perencanaan yang matang.
Baca juga: Banjir Rendam Kinali Kabupaten Pasaman Barat, Tim SAR Sempat Evakuasi 180 Warga
Baca juga: Bendungan Irigasi Kasang Dua Sikayan Rusak, Penyebab Banjir Besar di Koto Tangah
"Sehingga memperlambat laju air, kalau laju air terlambat yang terjadi timbul genangan pada berbagai lokasi," ungkapnya.
Sementara banjir, banyak terjadi di daerah yang berada di bawah atau sejajar permukaan air laut, seperti Kelurahan Air Pacah, Lubuk Buaya dan sekitarnya.
Menurutnya, jika dilihat dari aturan tata ruang daerah tersebut sensitif, pemerintah harusnya selektif memberikan izin bangunan.
Baca juga: BPBD Kota Padang Survei Penyebab Banjir, Terungkap Penyumbatan Arus Sungai dan Berbelok ke Pemukiman
Baca juga: 20 Pipa PDAM Padang Putus akibat Banjir Lalu, Perbaikan Masih Berlangsung, Harap Warga Sabar
"Tapi sekarang kita lihat, begitu juga Lubuk Buaya, hari ini mudah saja diberikan izin mendirikan bangunan. Jika sudah banyak, maka air yang mengalir terganggu, akibatnya banjir," tambahnya.
Sementara banjir di kawasan Jondul Rawang disebabkan permukaan tanahnya datar, pemukiman masyarakatnya juga ramai, sementara drainasenya banyak tertutup sampah.
Selain drainase, Endang Dewata mengatakan penyebab banjir di Padang dari hulu juga harus diperhatikan.
Baca juga: Banjir Merendam Pemukiman Warga Kota Padang, Giliran BPBD Beri Tanggapan
Baca juga: Update PascaBanjir di Padang, Masyarakat Aksi Bersih-bersih Rumah, Warga Gunakan Sumber Sumur Bor
Menurut, kerapatan pohon di hulu Padang juga semakin berkurang dan banyak dijadikan kawasan industri.
Akibatnya area resapan air berkurang, sehingga airnya yang seharus diserap pohon-pohon malah turun mengenai area pemukiman masyarakat.