Kuliner

Pisang Bakar Santan dan Kalikih Santan, Kuliner Tradisional yang Wajib Dicoba saat ke Sumbar

Bila Anda akan berkunjung ke Sumatera Barat, pisang bakar santan menjadi satu kuliner khas Minangkabau yang wajib dicicipi.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TribunPadang.com/rimakurniati
Pisang bakar santan dan kalikih santan, kuliner khas Minangkabau 

Laporan Wartawan  TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Bila Anda akan berkunjung ke Sumatera Barat, pisang bakar santan menjadi satu kuliner khas Minangkabau yang wajib dicicipi.

Sepertinya namanya, cemilan yang satu ini menyuguhkan pisang yang dibakar.

Namun, bukan sembarang pisang.

Baca juga: Sajian Kelapa Muda Bakar: Varian Spesial, Minuman Khas di Desa Pauh Barat Kota Pariaman

Baca juga: Menikmati Teh Telur Sambil Memandang Hamparan Sawah, Panorama Rancak di Kamang Mudiak Kabupaten Agam

Pisang yang digunakan adalah pisang raja yang dibakar menggunakan arang sekitar sepuluh menit.

Setelah dibakar, pisang dicampur dengan santan kelapa dan ditambah sebuah biskuit.

Perpaduan antara manisnya pisang bakar, segarnya santan dan krispinya biskuit dijamin akan menggugah selera.

Selain pisang bakar santan, Kalikih Santan juga tidak dibolehkan dilewatkan bila berkunjung ke Sumbar.

Kalikih santan terdiri dari berupa buah pepaya yang dipadukan dengan santan yang sudah dimasak 

Kalikih adalah sebutan untuk pepaya. 

Kemudian ditambah cincau dan agar-agar.

Kuliner ini sangat jamak ditemukan di Kota Bukittinggi.

Namun, kuliner khas Minangkabau ini bisa ditemukan di kawasan GOR Haji Agus Salim Padang.

Penjual pisang bakar santan dan kalikih santan, Ami Zanith mengaku hanya berjualan dari pukul 3 sore sampai pukul 6 sore.

Harganya Rp 10.000 per porsi untuk pisang bakar dan Rp 8 ribu untuk kalilih santan.

"Pisang bakar santan, isinya ada dua pisang bakar, biskuit dicampur dengan santan matang," kata Ami, Kamis (3/9/2021).

Setiap harinya, Ami mengaku bisa menjual sekitar 60 porsi pisang bakar dan kalikih santan.

"Kalau hari Kamis dan Senin,  pisang bakarnya cepat habis karena sudah banyak dipesan untuk menu berbuka," kata Ami Zanith.

Ami Zanith mengaku sudah berjualan makanan tersebut sejak tahun 2019 dengan menggunkan gerobak kontainer.

"Kita buka setiap sore, kecuali hari Minggu," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved