Banjir Padang

Terjebak Banjir yang Makin Tinggi Nenek Syamsidar Gendong Cucu Sambil Jalan Kaki Ngungsi ke Masjid

"Belum ada bantuan, tidak apa tak dikasih bantuan, perbaiki saja aliran sungai yang menjadi penyebab banjir,"

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Warga membersihkan rumah pasca terdampak banjir di Palarik, Padang, Sumbar, Kamis (19/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Banjir di Palarik, Air Pacah, Kota Padang, Sumbar, membuat panik warga sekitar. 

Seorang nenek bernama Syamsidar (60) bercerita sewaktu banjir terjadi.

Dirinya sedang berada di rumah dan air  secara tiba-tiba menerjang permukiman warga.

Baca juga: Warga Perumahan Griya Anak Air Permai Padang Kesulitan Air Bersih: Ada Air Galon tapi Sudah Sedikit

Baca juga: Banjir di Jalan Bungo Tanjung Padang, Warga sebut Sudah Tiga Jam Tak Kunjung Surut

"Saya di rumah. Abis tuh tiba-tiba banjir, awalnya tenang-tenang saja di rumah," tutur Syamsidar.

Dari dalam rumah, ia melihat genangan air semakin meninggi.

"Awalnya tenang saja di rumah, air naik, cucu-cucu ya diselamatkan," sambungnya.

Ia menggendong cucu-cucunya dari situasi tersebut menuju masjid.

Air saat itu setinggi leher orang dewasa, sedangkan dalam rumah setinggi pinggang dewasa.

Baca juga: Akses Jalan ke Nagari Sungai Buluh Timur Padang Pariaman Lumpuh Diterjang Banjir

Baca juga: Ketinggian Banjir di Padang Sepinggang, Saya Belum Tidur Semalaman karena Harus Nguras Air & Lumpur

"Sempat ke rumah di bagian belakang, sambil gendong cucu tapi tidak juga senang. Akhirnya karena warga-warga banyak lari ke mesjid, kami ikut, saat itu air deras," ucapnya.

Setelah berjuang keluar dari rumah yang sudah dikepung air dan berjalan melawan arus banjir, akhirnya Syamsidar selamat.

Ia mengungsi semalaman di masjid supaya lebih aman.

Kini, Syamsidar sudah kembali ke rumahnya dan banjir telah surut. 

"Belum ada bantuan, tidak apa tak dikasih bantuan, perbaiki saja aliran sungai yang menjadi penyebab banjir," terangnya. 

Semalaman Tak Tidur

Samri (50) warga Palarik RT 03/RW VII Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang terlihat sibuk membersihkan rumahnya dari sampah yang terbawa banjir pada, Kamis (19/8/2021).

Ia berjibaku dengan genangan air dan sisa-sisa lumpur yang lengket di rumah itu.

"Saya belum tidur semalaman karena harus nguras air dan lumpur. Airnya banyak masuk ke rumah," kata Samri.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Mentawai dan Sejumlah Daerah

Baca juga: Banjir Setinggi 50 Sampai 150 Cm Rendam Kota Padang, BPBD Evakuasi 247 Warga ke Lokasi yang Aman

Ia memperkirakan dalamnya banjir mungkin setinggi pinggang orang dewasa.

Ia bersama keluarganya hanya ingin membersihkan terlebih dahulu rumahnya dari genangan air dan lumpur.

"Lima tahun saya di sini. Sudah dua kali banjir, setinggi pinggang, mesin cuci, kulkas, dan barang-barang lain entah masih bisa digunakan entah tidak," tuturnya.

Tak hanya berdampak pada rumah, banjir juga menyebabkan aktivitas usaha Samri terganggu.

"Saya punya usaha bengkel, ini mesin cuci motor saya terendam air. Karena kan hujan sejak sore, lebat, genangan air muncul. Sampai-sampai tidak tidur mengemasi barang-barang," sambungnya.

Selain usaha bengkel, Samri juga punya usaha,  menjual minyak besin.

Baca juga: Akibat Banjir 50 Karung Padi Milik Simarje Terbawa Air Masuk Selokan, Warga Bantu Selamatkan

Baca juga: Hujan Lebat di Kota Padang Akibatkan 3 Pohon Tumbang dan Terjadi Banjir di 15 Titik Lokasi

"Tempat jual minyak itu dihanyutkan air. Nanti rencana mau diperbaiki dan dibuat lagi," ujarnya.

Samri berharap di tengah pandemi ia mendapat bantuan dari pemerintah. Sebab, selama ini tidak satupun bantuan yang ia terima mesti sudah diajukan.

 "Anak saya tengah kuliah. Saya hanya seorang buruh bengkel, sehari penghasilan tidak menentu, tidak sampai Rp100 ribu," harapnya. 

Sarapan Dulu Pak

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mendatangi kawasan terdampak banjir di Perumahan Gria Anak Air Permai, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (19/8/2021).

Pantauan TribunPadang.com terlihat Mahyeldi Ansharullah didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Barlius.

Selain itu juga didampingi oleh pihak Kelurahan dan pihak Kecamatan Koto Tangah.

Baca juga: Banjir Setinggi 50 Sampai 150 Cm Rendam Kota Padang, BPBD Evakuasi 247 Warga ke Lokasi yang Aman

Baca juga: BMKG Minta Warga Padang Waspada Ancaman Banjir, Hujan Masih Berpotensi Turun 2-3 Hari ke Depan

Saat Gubernur Sumatera Barat mendatangi masyarakat, terdengar warga menceritakan kesulitan yang dialaminya.

"Sarapan duluan Pak, kami lapar dan haus," kata warga kepada Mahyeldi Ansharullah.

Selanjutnya, Mahyeldi Ansharullah menanyakan di mana ada warung yang masih buka dan berjualan agar warga bisa makan.

Namun, akibat banjir semalaman, warung yang ada di sekitar lokasi ikut terendam air.

"Ada kedai di sini, ada yang berjualan tidak?," kata Mahyeldi Ansharullah.

Baca juga: Material Akibat Banjir Timbun Badan Jalan Sungai Lareh Padang, Warga Bersihkan Pakai Alat Seadanya

Baca juga: Update Banjir di Padang, BPBD Sebut Ada 15 Titik Lokasi Banjir yang Rendam Permukiman Masyarakat

Ketinggian Air hingga 150 cm

Petugas BPBD Kota Padang menyebut ketinggian air yang rendam pemukiman warga bervariasi antara setinggi 50 - 150 cm.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Sutan Hendra, mengatakan ada 15 lokasi titik banjir di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Banjir semalam, diperkirakan ketinggian air dari 50 - 150 cm. Sedangkan untuk jumlah warga yang kita evakuasi bersama-sama ada sebanyak 247 orang," kata Sutan Hendra, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Material Akibat Banjir Timbun Badan Jalan Sungai Lareh Padang, Warga Bersihkan Pakai Alat Seadanya

Baca juga: Update Banjir di Padang, BPBD Sebut Ada 15 Titik Lokasi Banjir yang Rendam Permukiman Masyarakat

Ia mengatakan, lokasi paling banyak dilakukan evakuasi terdapat di Griya Anak Air Permai dan dekat Rutan Kelas IIB Padang dengan total 100 lebih warga.

Selanjutnya, juga dilakukan evakuasi sebanyak 100 lebih warga di belakang RS Siti Rahmah Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah.

"Selanjutnya ada dievakuasi di lokasi lainnya untuk membawa warga ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang sebut ada 15 kawasan yang direndam banjir akibat curah hujan yang tinggi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Hujan ini terjadi sejak siang hari yang berlanjut sampai malam hari pada Rabu (18/8/2021).

Baca juga: BMKG Minta Warga Padang Waspada Ancaman Banjir, Hujan Masih Berpotensi Turun 2-3 Hari ke Depan

Baca juga: Basarnas Kota Padang Kerahkan 5 Tim, Bantu Evakuasi Warga yang Terdampak Banjir di Lokasi Bencana

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Sutan Hendra, mengatakan hujan mengakibatkan banjir di beberapa titik di Kota Padang.

"Untuk lokasi banjir terjadi di 15 titik yang tersebar di Kota Padang, Sumbar," kata Sutan Hendra, Kamis (19/8/2021).

Ia menjelaskan, untuk lokasi yang direndam banjir di Kecamatan Koto Tangah terdiri dari Perumahan Gria Anak Air Permai Batipuh Panjang, dekat Rutan Kelas IIB Padang, Bungo Pasang, Sungai Lareh Lubuk Minturun, Perumahan Sparko Balai Gadang, dekat Kantor Lurah lama Batipuh Panjang, dan Perumahan Lembah Karet Batipuh Panjang.

Selanjutnya, banjir merendam belakang RS Baiturrahmah Air Pacah, Parak Jambu Dadok Tunggul Hitam, Belakang Swalayan Citra Lubuk Buaya, dan Perumahan Jihad Persada 2 Simpang Kalumpang.

"Untuk Kecamatan Kuranji banjir merendam kawasan Perumahan Berlindo belakang RSUD, dan Komplek Vila Bukit Gading Permai Gunung Sarik,: ujarnya.

Sedangkan untuk Kecamatan Nanggalo banjir juga merendam kawasan Tabing Banda Gadang.

"Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, untuk masyarakat dalam kondisi aman karena sudah dievakuasi ke lokasi yang aman," katanya.

Prediksi BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman memprediksi seluruh wilayah Padang masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga, Sabtu (21/8/2021).

Oleh karena itu warga diimbau agar tetap waspada terhadap ancaman bencana banjir.

"Berdasarkan informasi, untuk saat ini daerah yang terdampak masih di Kota Padang dengan dampak banjir dan pohon tumbang," jelas Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: BPBD Kota Padang Evakuasi Sebanyak 247 Warga Terkena Banjir ke Lokasi yang Lebih Aman

Baca juga: Gangguan Cuaca di Samudra Hindia dan Selat Malaka Jadi Penyebab Hujan Terus Guyur Padang

BMKG memprediksi cuaca untuk 3 hari ke depan masih terdapat peluang hujan namun dengan intensitas tidak seperti Rabu, (18/8/2021).

Mengingat potensi hujan masih dapat terjadi 2 sampai 3 hari ke depan, Yudha mengimbau masyarakat masih perlu untuk mewaspadai perubahan kondisi cuaca.

Masyarakat juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan apabila hujan terjadi dengan intensitas tinggi dan durasi lama. 

"Selain itu juga perlu diwaspadai tanah longsor di lokasi yang sering terjadi karena hujan terjadi setiap hari sehingga meningkatkan kejenuhan kelembaban tanah," imbuhnya. (*)

Sejumlah wilayah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami banjir pada sejak Rabu (18/8/2021) malam. 

Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman memberikan penjelasan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Padang.

Baca juga: Hujan Lebat di Kota Padang Akibatkan 3 Pohon Tumbang dan Terjadi Banjir di 15 Titik Lokasi

Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha mengatakan, analisa BMKG terdapat pola gangguan cuaca berupa vorteks atau sirkulasi angin tertutup yang ada di Samudera Hindia dan Selat Malaka.

Interaksi dua vortex tersebut menyebabkan terjadinya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara basah memanjang dari Kepulauan Mentawai hingga Riau. 

Hal ini ditandai dengan kelembaban yang tinggi sehingga terdapat pasokan suplai uap air yang banyak.

Kemudian hujan juga terjadi dengan durasi lebat hingga ekstrem dengan durasi yang panjang dan luas. 

"Kondisi cuaca ini juga memicu terjadinya hujan intensitas tinggi di Kota Padang dengan durasi yang panjang," katanya, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Basarnas Kota Padang Kerahkan 5 Tim, Bantu Evakuasi Warga yang Terdampak Banjir di Lokasi Bencana

Menurutnya, faktor topografi juga menyebabkan timbulnya banjir tadi malam di Kota Padang.

Ia menyebut, saat ini pihaknya masih menghimpun data curah hujan.

"Namun untuk di pos hujan Bendung Koto Tuo sebesar 174mm/hari yang termasuk kategori ekstrem," ungkapnya.

Sejauh ini Yudha menuturkan, informasi yang pihaknya terima, banjir semalam hanya terjadi di Kota Padang.

Pihaknya belum menerima laporan dari daerah lain. (*)
 

 
 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved