Banjir Padang
BMKG Minta Warga Padang Waspada Ancaman Banjir, Hujan Masih Berpotensi Turun 2-3 Hari ke Depan
Mengingat potensi hujan masih dapat terjadi 2 sampai 3 hari ke depan, Yudha mengimbau masyarakat masih perlu untuk mewaspadai perubahan kondisi cuaca.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman memprediksi seluruh wilayah Padang masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga, Sabtu (21/8/2021).
Oleh karena itu warga diimbau agar tetap waspada terhadap ancaman bencana banjir.
"Berdasarkan informasi, untuk saat ini daerah yang terdampak masih di Kota Padang dengan dampak banjir dan pohon tumbang," jelas Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: BPBD Kota Padang Evakuasi Sebanyak 247 Warga Terkena Banjir ke Lokasi yang Lebih Aman
Baca juga: Gangguan Cuaca di Samudra Hindia dan Selat Malaka Jadi Penyebab Hujan Terus Guyur Padang
BMKG memprediksi cuaca untuk 3 hari ke depan masih terdapat peluang hujan namun dengan intensitas tidak seperti Rabu, (18/8/2021).
Mengingat potensi hujan masih dapat terjadi 2 sampai 3 hari ke depan, Yudha mengimbau masyarakat masih perlu untuk mewaspadai perubahan kondisi cuaca.
Masyarakat juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan apabila hujan terjadi dengan intensitas tinggi dan durasi lama.
"Selain itu juga perlu diwaspadai tanah longsor di lokasi yang sering terjadi karena hujan terjadi setiap hari sehingga meningkatkan kejenuhan kelembaban tanah," imbuhnya. (*)
Sejumlah wilayah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami banjir pada sejak Rabu (18/8/2021) malam.
Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman memberikan penjelasan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Padang.
Baca juga: Hujan Lebat di Kota Padang Akibatkan 3 Pohon Tumbang dan Terjadi Banjir di 15 Titik Lokasi
Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha mengatakan, analisa BMKG terdapat pola gangguan cuaca berupa vorteks atau sirkulasi angin tertutup yang ada di Samudera Hindia dan Selat Malaka.
Interaksi dua vortex tersebut menyebabkan terjadinya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara basah memanjang dari Kepulauan Mentawai hingga Riau.
Hal ini ditandai dengan kelembaban yang tinggi sehingga terdapat pasokan suplai uap air yang banyak.
Kemudian hujan juga terjadi dengan durasi lebat hingga ekstrem dengan durasi yang panjang dan luas.