Banjir Padang
Terjebak Banjir yang Makin Tinggi Nenek Syamsidar Gendong Cucu Sambil Jalan Kaki Ngungsi ke Masjid
"Belum ada bantuan, tidak apa tak dikasih bantuan, perbaiki saja aliran sungai yang menjadi penyebab banjir,"
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Samri (50) warga Palarik RT 03/RW VII Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang terlihat sibuk membersihkan rumahnya dari sampah yang terbawa banjir pada, Kamis (19/8/2021).
Ia berjibaku dengan genangan air dan sisa-sisa lumpur yang lengket di rumah itu.
"Saya belum tidur semalaman karena harus nguras air dan lumpur. Airnya banyak masuk ke rumah," kata Samri.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Mentawai dan Sejumlah Daerah
Baca juga: Banjir Setinggi 50 Sampai 150 Cm Rendam Kota Padang, BPBD Evakuasi 247 Warga ke Lokasi yang Aman
Ia memperkirakan dalamnya banjir mungkin setinggi pinggang orang dewasa.
Ia bersama keluarganya hanya ingin membersihkan terlebih dahulu rumahnya dari genangan air dan lumpur.
"Lima tahun saya di sini. Sudah dua kali banjir, setinggi pinggang, mesin cuci, kulkas, dan barang-barang lain entah masih bisa digunakan entah tidak," tuturnya.
Tak hanya berdampak pada rumah, banjir juga menyebabkan aktivitas usaha Samri terganggu.
"Saya punya usaha bengkel, ini mesin cuci motor saya terendam air. Karena kan hujan sejak sore, lebat, genangan air muncul. Sampai-sampai tidak tidur mengemasi barang-barang," sambungnya.
Selain usaha bengkel, Samri juga punya usaha, menjual minyak besin.
Baca juga: Akibat Banjir 50 Karung Padi Milik Simarje Terbawa Air Masuk Selokan, Warga Bantu Selamatkan
Baca juga: Hujan Lebat di Kota Padang Akibatkan 3 Pohon Tumbang dan Terjadi Banjir di 15 Titik Lokasi
"Tempat jual minyak itu dihanyutkan air. Nanti rencana mau diperbaiki dan dibuat lagi," ujarnya.
Samri berharap di tengah pandemi ia mendapat bantuan dari pemerintah. Sebab, selama ini tidak satupun bantuan yang ia terima mesti sudah diajukan.
"Anak saya tengah kuliah. Saya hanya seorang buruh bengkel, sehari penghasilan tidak menentu, tidak sampai Rp100 ribu," harapnya.
Sarapan Dulu Pak
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mendatangi kawasan terdampak banjir di Perumahan Gria Anak Air Permai, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (19/8/2021).
Pantauan TribunPadang.com terlihat Mahyeldi Ansharullah didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Barlius.
