Gempa M 6,0 Guncang Kota Mukomuko Bengkulu, BMKG sebut Getaran Dirasakan hingga Padang dan Pariaman
Gempa bumi terjadi di Provinsi Bengkulu, BMKG sebut juga dirasakan di kawasan Kota Padang dan Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (3/8/2021).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gempa bumi terjadi di Provinsi Bengkulu, BMKG sebut juga dirasakan di kawasan Kota Padang dan Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (3/8/2021).
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Irwan Slamet, mengatakan kejadian gempa terjadi pukul 05.48 WIB.
"Hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan M=6,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=5,99" kata Irwan Slamet.
Baca juga: Gempa M8,1 Guncang Pantai Alaska, BMKG Tegaskan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
Baca juga: BPBD Padang Pariaman Terima Alat Peringatan Dini, Ancaman Risiko Gempa Bumi dan Tsunami
Ia mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 3,23° LS; 100,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 135 km arah barat daya Kota Mukomuko, Bengkulu.
Kata dia, gempa memiliki kedalaman 21 dan merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
"Gempa dirasakan di daerah Mukomuko III-IV MMI. Bengkulu Utara, Padang, Pariaman II-III MMI. Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Curup II MMI," katanya.
Baca juga: Gempa Bumi Tektonik 4,1 SR Guncang Bukittinggi, BMKG: Akibat Sesar Sumatera Segmen Sianok
Baca juga: Pakar Gempa Universitas Andalas Sebut Padang Paling Siap, Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami
Baca juga: Pakar Gempa Unand: Waspada Gempa Megathrust Segmen Siberut, Tingkatkan Mitigasi Bencana
Ia menyebutkan, sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan dan tidak berpotensi tsunami.
"Pukul 06.30 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo M=5,4 dan M=3,6," katanya.
Ia mengimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)