PPDB Sumbar 2021

Orang Tua Siswa Protes Akreditasi Sekolah Tak Masuk Penilaian Pendaftaran PPDB Online Sumbar 2021

Hari Ketiga Pendaftaran PPDB Online, Posko PPDB Disdik Sumbar Didatangi Banyak Orangtua Siswa

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Hari ketiga pendaftaran, sejumlah orang tua siswa masih datangi posko pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Disdik Sumbar, Rabu (23/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Hari ketiga pendaftaran, sejumlah orang tua siswa masih datangi posko pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Disdik Sumbar, Rabu (23/6/2021).

Para orangtua siswa datang untuk melayangkan protes terkait syarat akreditasi sekolah dalam penerimaan jalur prestasi.

Di mana, dalam flyer yang tersebar tertera akreditasi sekolah masuk kategori penilaian.

Baca juga: Hari Kedua Pendaftaran PPDB SMA/SMK Sumbar, Banyak Aduan Titik Koordinat Tidak Sesuai Domisili

Baca juga: Setelah Situs PPDB Sumbar Diserang Hacker, Jasman: Sejak Siang Kemarin hingga Saat Ini Tiada Masalah

Namun tiba-tiba panitia tidak memasukkan lagi akreditasi sekolah sebagai unsur penilaian untuk jalur pendaftaran prestasi.

Perwakilan ortu siswa, Yosi Munir merasa kecewa.

"Pada flyer sudah disampaikan pertimbangan kelulusan siswa jalur prestasi akademik berdasarkan nilai rapor, nilai konversi dan nilai akreditasi," ungkap Yosi Munir.

Akan tetapi, dalam jangka waktu dua hari ini orangtua mendapat informasi bahwa nilai akreditasi tidak dipakai sama sekali. 

"Kami mencoba mencari kepastian. Tadi di posko Bapak itu agak keras bicaranya, seharusnya tidak seperti itu sehingga saya terbawa keras, saya kan bertanya baik-baik," terangnya.

Yosi Munir menambahkan, flyer sudah diluncurkan jauh-jauh hari dan diterima dari sekolah. 

Di situ disampaikan jalur prestasi bisa melalui akreditasi sekolah.

"Di uji coba tahap 1 dan 2 ini sudah jelas ada.  Bagi kami itu fair karena nilai rapor kewenangan masing-masing sekolah."

"Begitu nilai-nilai itu dilepas ke luar untuk diranking secara fair dalam level kalau SMA tentu provinsi, kesetaraan itu saya percaya tentu pada akreditasi sekolah."

"Itu penilaiannya akuntabel. Di tahap dua kemarin anak-anak sudah bisa sebenarnya membaca peluang. Mereka sudah bisa menakar kemampuan mereka."

"Lalu tiba-tiba, begitu hari H, nilai akreditasi sekolah tidak dipakai, di mana kesetaraannya?,"sambungnya. 

Menurut Yosi Munir, hal itu membuat anak-anak kecewa. Tanpa disadari, PPDB diluncurkan lalu tiba-tba saat hari H berubah, tidak sesuai standar ketentuan yang disebutkan di awal. 

"Ini jelas membuat mereka kecewa. Kami menuntut dinas konsekuen," tegas Yosi Munir.

Menanggapi hal itu, Ketua PPDB SMA/SMK Sumbar Suindra menjelaskan, pihaknya sebetulnya telah melakukan tahapan penerimaan siswa sesuai aturan.

Suindra mengapresiasi orangtua yang sangat peduli dengan pendidikan anaknya.

"Cuma dalam sistem yang kita bangun, memang terkait akreditasi sekolah tidak ada aturannya. Yang namanya uji coba tentu untuk mencari sistem yang pas," jelas Suindra.

Semua regulasi, kata Suindra, itu sudah disosialisasikan ke semua kepala SMP dan MTSN. 

Selain itu, juga ada surat gubernur ke bupati wali kota memfasilitasi PPDB dan regulasi lainnya.

"Saya merasa PPDB hari ini sudah gotong royong, tapi yang namanya sistem tentu ada ketidakpuasan," ujar Suindra. 

Oleh karena itu, terkait akreditasi memang tidak dimasukkan karena tidak diatur oleh Permendikbud dan Peraturan Gubernur.

"Ini akan menjadi evaluasi untuk tahun-tahun yang akan datang, pendapat orangtua siswa akan disuarakan di rapat koordinasi di tingkat kementerian. Mudah-mudahan pihak kementerian bisa memahami," harap Suindra. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved