Buntut Bupati Solok Marah karena UGD Puskesmas Tutup Pukul 17.00, Kapus & TU Dipecat dari Jabatan
Kepala Puskesmas (Kapus) dan Tata Usaha Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dipecat dari jabatannya.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Puskesmas (Kapus) dan Tata Usaha Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dipecat dari jabatannya.
Penonaktifan dari jabatan tersebut setelah Bupati Solok Epyardi Asda marah-marah di puskesmas itu beberapa waktu lalu.
Bupati marah-marah karena Unit Gawat Darurat (UGD) puskesmas hanya buka sampai pukul 17.00 WIB.
Baca juga: VIRAL Video Bupati Solok Epyardi Asda Ngamuk di Puskesmas, Gegara UGD Tutup Pukul 17.00 WIB
Bahkan, Epyardi Asda menerima laporan dari warga bahwa ada korban kecelakaan ditolak karena alasan sudah tutup.
Video Bupati Solok Epyardi Asda marah-marah pun viral di media sosial.
Dalam video itu, Epyardi Asda marah kepada Kepala Puskesmas Tanjung Bingkung, Yuliarni.
Kemarahan Epyardi memuncak lantaran saat melakukan inspeksi mendadak ke UGD Puskesmas Tanjung Bingkung, UGD itu sudah tutup saat pukul 17.00 WIB.
Baca juga: 3 Penambang Pasir Ilegal di Pasaman Sumbar Ditangkap Polisi, Ekskavator dan Truk Diamankan
"Di mana-mana di dunia yang namanya UGD itu 24 jam," tegas Epyardi dalam video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Epyardi Asda menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (12/6/2021).
Epyardi mengatakan atas pelayanan yang tidak maksimal itu, pegawai yang bertugas di puskesmas itu diberikan sanksi tegas.
"Setelah kami sidak, kami rapat dengan tim Senin (14/6/2021) dan mengundang mereka semua."
"Kepala puskesmas, Tata Usaha (TU), dokternya, perawat dan bidan dihadiri oleh Sekda, Asisten 1, Dinas Kesehatan, Asisten 2, Kabag Pemerintahan, termasuk Inspektorat," jelas Epyardi, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di 7 Daerah Sumbar, Solok hingga Pesisir Selatan
Pada kesempatan tersebut, Epyardi bertanya kejadian sebenarnya terkait alasan tutupnya puskemas.
Menurut penuturan mereka, kata Epyardi, ada surat edaran dari Dinas Kesehatan.