Maklumat dan Tausiyah MUI Sumbar Soal Penyelenggaraan Ibadah Puasa di Masa Pandemi Covid-19
Maklumat dan Tausiyah MUI Sumbar Soal Penyelenggaraan Ibadah di Masa Pandemi Covid-19
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Keenam, para imam, khathib dan ulama serta seluruh umat Islam sudah sepatutnya memperbanyak do'a.
Hal itu agar Allah SWT mengangkat bala' dari negeri dan dari seluruh negeri kaum muslimin terutama di waktu-waktu yang mustajab seperti di bulan Ramadhan sesuai dengan kaifiyyat yang diajarkan oleh syari'at Islam.
Kemudian terkait Taushiyah, Gusrizal Gazahar menyampaikan imbauan kepada umat.
Pertama, mendorong umat untuk menyambut bulan Ramadhan dengan meningkatkan iman, menambah ilmu dan meningkatkan ibadah serta menghentikan segala perbuatan maksiat.
"MUI Sumbar berharap umat menyambut ramadan dengan tidak berkerumun, berhimpun di tempat wisata, melakukan berbagai kegiatan seperti balimau yang tidak ada dasarnya dalam syariat Islam," ungkap Gusrizal Gazahar.
Kedua, mengajak umat Islam agar memaksimalkan shiyam dan qiyam Ramadhan dengan meningkatkan ibadah-ibadah yang disyari'atkan baik secara berjamaah maupun secara pribadi.
Ketiga, mengajak kaum muslimin untuk menggunakan kesempatan berkumpulnya keluarga sebagai ajang pembinaan akidah, ibadah dan akhlaq sebagaimana yang dilakukan Nabi Ibrahim as dan Ya'qub as terhadap anak-anaknya.
Keempat, menyarankan kepada para da'i agar lebih mempertimbangkan sampainya pesan dakwah dalam waktu yang efektif sehingga tidak terlalu berlama-lama dalam penyampaian taushiyyah atau ceramah.
"MUI Sumbar tidak membatasi dengan menit, harus 15, harus 20, tetapi imbauan agar efektif, memanfaatkan waktu dengan ringkas, yang penting sampainya pesan dan imbauan kepada dai dan ulama," ujar Gusrizal Gazahar.
Kelima, ia mengajak umat Islam untuk meningkatkan ukhuwwah Islamiyyah dan saling membantu antar sesama muslim, khususnya di antara tetangga di suatu kawasan.
Baik dalam hal menjaga kesehatan bersama, saling menjaga ketertiban dan keamanan, serta saling menanggung dan membantu kebutuhan (at-takaful wat-ta’awun).
Keenam, ia mengajak umat Islam untuk tetap menjalankan tugas al-amru bi al- ma'ruf al-nahyu 'an al-munkar sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing karena di antara penyebab turunnya bala adalah kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia.
"MUI menyatakan secara ekspilit agar seluruh pihak, tidak hanya berusaha menghindari atau menanggulangi pandemi dengan cara medical saja, ketahuilah dari sisi keimanan, bala, bencana dan musibah turun juga disebabkan karena keterlanjuran kita akan kemaksiatan."
"Oleh karena itu masing-masing kita punya kewenangan untuk meminimalisir perbuatan dosa dan maksiat," imbuh Gusrizal Gazahar. (*)