Penanganan Covid

5 Tenaga Kesehatan di Puskesmas Andalas Padang Batal Divaksin Gegara Tekanan Darah Tinggi

5 Tenaga Kesehatan di Puskesmas Andalas Padang Batal Divaksin, Tekanan Darah Tinggi

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
tribunPadang.com/RimaKurniati
Tenaga kesehatan di Puskesmas Andalas Padang sedang mengikuti pemeriksaan kesehatan jelang vaksinasi, Rabu (20/1/2021) 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Vaksinasi tenaga kesehatan di Kota Padang sudah dimulai sejak Jumat (15/1/2021) yang lalu.

Namun, sejumlah tenaga kesehatan di Pukesmas Andalas Padang batal divaksinasi.

Kepala Puskesmas Andalas Padang Mela Aryati mengatakan baru 12 nakes yang berhasil divaksin.

Baca juga: Kabid Humas Polda Sumbar: Ada 268 Orang Tercatat Ikut Vaksinasi, Tahap Awal untuk Jajaran Biddokkes

Baca juga: Tenaga Kesehatan di Padang Tetap Ikut Vaksinasi Walau Tak Terima SMS Pemberitahuan

Sementara itu, jumlah nakes yang terdata di Puskesmas Andalas sebanyak 70 orang.

Menurutnya, vaksinasi di Puskesmas Andalas tidak digelar setiap hari, hanya setiap Senin dan Rabu.

"Hari Senin (18/1/2021) yang discreening 4 orang, hanya dua orang yang divaksin," kata Mela Aryati, Rabu (20/1/2021)0

Sementara vaksinasi pada Rabu (20/1/2021) ini dijadwal untuk 15 orang.

Dari 15 orang yang ikut screening, lima orang batal divaksin karena tidak memenuhi syarat.

Baca juga: Kisah Nakes Padang yang Divaksinasi, Dewi Ngaku Sudah Lega

"10 yang divaksinasi, lima lagi tidak jadi divaksin, alasannya tekanan darah tinggi," tambahnya.

Mela Aryati mengatakan vaksinasi nakes tahap awal baru dilakukan untuk tenaga Puskesmas Andalas Padang

"Kita gunakan data kesehatan dari kementerian bentuk file excel, tidak pakai sistim SMS lagi," tambahnya.

Menurutnya, vaksinasi nakes akan dilakukan sampai bulan Maret dengan dua kali dosis. (*)

Tetap Vaksinasi Walau Tak Terima SMS

Tenaga kesehatan di Padang tetap akan menerima vaksinasi Covid-19 walau tidak menerima sms pemberitahuan.

Kepala Dinas Kesehatan Padang Ferimulyani mengatakan memang ada beberapa tenaga kesehatan yang tidak menerima SMS.

Penyebabnya, aplikasi atau sistem untuk vaksinasi dari pusat ada masalah.

"Tidak semua nakes terima SMS pemberitahuan, jadinya kita menggunakan data exsel dari kementerian," kata Ferimulyani, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Kisah Nakes Padang yang Divaksinasi, Dewi Ngaku Sudah Lega

Baca juga: Barcode di Kemasan Vaksin Covid-19, Pengamat: Upaya Pencegahan Potensi Korupsi

Ferimulyani mengatakan sistem SMS tidak lagi digunakan untuk tenaga kesehatan di Padang.

Namun, Dinkes Padang menggunakan data tenaga kesehatan secara manual yang sudah terdata di Kemenkes RI.

"Saat ini sedang berproses vaksinasi, kita belum hitung berapa yang sudah divaksinasi," ungkapnya.

Ferimulyani mengatakan sebelum divaksin, nakes akan diperiksa terlebih dahulu.

Jika mememuhi syarat barulah akan divaksin.

"Jika sudah divaksinasi, nanti kita masukan datanya, barulah keluar sertifikat atau bukti sudah divaksinasi," ungkapnya.

Menurutnya, vaksinasi nakes dilakukan di fasilitas kesehatan tempat nakes yang bersangkutan bekerja.

"Setiap fasilitas kesehatan mempunyai jadwalnya masing-masing. ," kata Ferimulyani.

Dijelaskannya, vaksinasi nakes per hari ditentukan oleh kemampuan fasilitas kesehatan bersangkutan.

Rata-rata bisa 50 sampai 60 orang setiap hari.

Ferimulyani menambahkan, tenaga kesehatan di Padang yang akan divaksin tahap awal berjumlah 9128 orang. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved