Ditemukan Gambar Cadas Prasejarah dalam Gua di Solok, Usianya Diperkirakan 500-1.000 Tahun

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat (Sumbar) meneliti sebuah gua di Nagari Bukit Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
IST/BPCB Sumbar
Gambar cadas prasejarah dalam gua di Solok, Sumbar. 

Kata Azwar, dari hasil kajian tim menemukan sekitar 160-an gambar di dinding gua.

Namun, itu baru identifikasi awal. Rencananya akan ada kajian mendalam terkait hal tersebut.

Terkait usia gambar yang namanya penanggalan atau identifikasi umur, kata Azwar, pihaknya belum pernah melakukan itu.

Begitu juga dengan peneliti lain di Sumbar, belum pernah melakukan penelitian khusus penanggalan umur lukisan dinding gua.

Tim peneliti saat melihat gambar cadas prasejarah dalam gua di Solok, Sumbar.
Tim peneliti saat melihat gambar cadas prasejarah dalam gua di Solok, Sumbar. (IST/BPCB Sumbar)

Baca juga: Momentum Maulid Nabi, Nasrul Abit Ajak Anak Muda Sumbar Rajin Datangi Masjid

"Tapi jika dibandingkan dengan beberapa tempat lain, kalau yang dinyatakan pakar Prof Cecep memang untuk yang warna putih ini relatif lebih muda dibandingkan dengan warna yang lain, seperti merah tua atau hitam."

"Jadi, perkiraan umurnya sekitar 500-1.000 tahun yang lalu," ungkap Azwar.

Menurut pakarnya, jelas Azwar, penemuan itu memang bagian dari tradisi masyarakat penutur Austronesia.

Yakni ketika mereka masih melakukan tradisi menyirih (makan sirih).

Baca juga: Jumlah UMP Sumbar 2021 Rp 2.484.041, Gubernur Irwan Prayitno: Sesuai SE Menteri Tenaga Kerja

Sementara, kalau dari bahan baku untuk membuat gambarnya, yang pernah dilakukan penelitian di tempat lain yakni dari batu kapur.

Azwar menyampaikan, warna gambar ada beberapa yang warna hitam, cuma yang warna hitam memang sudah kabur, yang jelas itu warna putih.

"Keistimewaan gua basurek ini, itu dia punya motif gambar yang lebih kaya atau bervariasi dibandingkan dengan tempat yang sudah kita survei," tukas Azwar.

Di gua basurek tersebut, lanjutnya, ada gambar antropomorfik (manusia gaya kangkang) dan gambar hewan (anjing, kuda).

Kemudian, gambar pola geometris (lingkaran, tanda silang, belah ketupat, persegi) serta gambar simbolik seperti matahari, dalam pemujaan dan gambar-gambar penangkap hewan. (*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved