Ekspor Ikan Sumbar Terkendala pada Masa Pandemi, Hanya Lobster yang Dikirim ke China
Sejak pandemi Covid-19, ekspor ikan Sumatera Barat (Sumbar) ke pasar internasional relatif agak terkendala.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfifa
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejak pandemi Covid-19, ekspor ikan Sumatera Barat (Sumbar) ke pasar internasional relatif agak terkendala.
Biasanya, komoditi yang diekspor dari Sumbar, terdiri dari Ikan Kerapu ke Hongkong dan China, Ikan Tuna ke Amerika Serikat (AS), dan Lobster ke China.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri mengemukakan bahwa kini, hanya lobster yang baru bisa diekspor dari Sumbar.
"Selama covid-19 kerapu dan tuna tidak bisa dipasarkan, tapi sekarang sudah mulai lagi masuk ke pasar China yakni lobster," jelas Yosmeri kepada wartawan, baru-baru ini.
Dikatakan, komoditi Ikan Kerapu dan Tuna kemungkinan akan diekspor dalam waktu dekat.
Sementara, komoditi Tuna disimpan dulu di Bungus dan pengiriman lokal tetap jalan, sedangkan kerapu masih di dalam keramba.
Artinya, saat ini masih penangguhan panen untuk kerapu dan penangguhan ekspor untuk tuna.
"Karena pasar luar negeri belum ada permintaan bahkan ada negara yang lockdown, tapi pasar China sudah mulai masuk," ungkap Yosmeri.
Yosmeri menuturkan, ekspor lobster Sumbar baru berjalan sekitar 30 hingga 60 persen.
Hal ini disebabkan tingkat konsumsi masyarakat di negara tujuan ekspor masih menurun sebab restoran dan hotel tutup semua.
• Mahasiswa Ditantang untuk Berani Menulis, Unand Siap Tindaklanjuti Bedah Buku Virtual
• Hasil Seleksi PPDB SMA dan SMK Sumbar Jalur Prestasi Diumumkan, Ayo! Segera Daftar Ulang
• Hari Ini, FTI Universitas Bung Hatta Hadirkan Aqua Dwipayana Jadi Pembicara Tunggal Webinar
"Ekspor lobster biasanya 3 hingga 5 ton per bulan. Kerapu sudah ada stok hampir 20 ton dan dikirim per enam bulan. Tuna juga ada stok 19 hingga 20 ton per dua bulan," ungkap Yosmeri.
Sejauh ini lanjutnya, Ikan Tuna dikirim biasanya dalam bentuknya semi olahan, dipacking dan sudah ada merek.
Dalam kondisi tidak adanya ekspor ikan dari Sumbar, kata Yosmeri, pegawai dan hotel di daerah tujuan dirumahkan sementara.
"Kalau ikan ada, baru dipanggil dan pegawai di sana bekerja secara tidak tetap. Ini dampaknya juga kepada upah harian. Maret sudah terganggu sampai hari ini," ucap Yosmeri.
Yosmeri berharap Sumbar dalam waktu dekat bisa lancar mengekspor ikan ke luar negeri.
"Kalau sudah lancar lagi, Agustus bisa ekspor lagi," terang Yosmeri. (*)