Perawat Corona Meninggal
Perawat Covid-19 di Padang Meninggal Dunia, Gubernur Sumbar Doakan dalam Keadaan Syahid
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) mendoakan tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam keadaan syahid dan berencana akan memberikan santunan.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) mendoakan tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam keadaan syahid dan berencana akan memberikan santunan.
Tenaga medis tersebut meninggal dunia pada saat bertugas dalam penanganan Covid-19 di Semen Padang Hospital (SPH).
"Jadi tenaga medis di SPH itu negatif Covid-19, dan mudah-mudahan meninggal dalam keaadan syahid," katanya, Jumat (19/6/2020).
Ia mendoakan tenaga medis tersebut meninggal dalam keadaan syahid karena dalam bertugas.
Sedangkan, untuk santunannya saat ini Pemprov Sumbar masih memproses sesuai prosedural yang berlaku.
Selain itu, ada sejumlah aturan terkait ketenagakerjaan sedang ditindaklanjutinya dengan Peraturan Gubernur (Pergub).
Terkait berapa besaran santunan tersebut belum diketahuinya, namun akan disesuaikan juga dengan aturan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sebelumnya, dilansir TribunPadang.com, bahwa Nurbaiti, ibu beserta keluarganya telah mengikhlaskan kepergian dari perawat almarhumah Risa Afrina.
Risa Afrina meninggal dunia pada 16 Juni 2020 saat bertugas sebagai perawat pasien covid-19 di Semen Padang Hospital.
• Meninggal Dunia saat Tugas, Perawat Covid-19 RS Semen Padang Negatif Corona
• Sebelum Meninggal Dunia, Perawat Covid-19 SPH Masih Dalam Kondisi Ber-APD Lengkap
Perawat berusia 25 tahun tersebut menjadi tenaga kesehatan (nakes) di ruang Covid-19 pertama yang dilaporkan meninggal di SPH.
Kepada wartawan TribunPadang.com, Nurbaiti mengenang saat-saat Risa Afrina berpamitan untuk berangkat ke penginapan khusus perawat Covid-19 SPH, Senin (15/6/2020).
Sebelum berangkat, Risa Afrina sibuk dengan perkakas untuk memanaskan air di dapur, tujuannya agar tak kedinginan saat mandi makanya dicampur dengan air hangat.
Sang Ibunda, Nurbaiti menawarkan untuk membantu dan Risa Afrina tak keberatan.
Setelah mandi, Risa Afrina sarapan pagi, namun sang Ibunda berpamitan terlebih dulu karena mengambil sayuran di kebun.
Risa Afrina sempat salam, dan Ibunda berpesan agar ia hati-hati dalam bekerja.
"Hati-hati, Ca (sapaan akrab Risa Afrina). Jangan tidur terlalu malam dan keseringan lihat ponsel dikhawatirkan mata lelah. Salam lalu saya pergi, tidak ada firasat apapun," ungkap Nurbaiti.
• KISAH Perawat Dua Bulan Tidak Pulang ke Rumah, Hanya Video Call Saat Lebaran dengan Keluarga
• KISAH Perawat Covid-19 di Padang Meninggal Dunia, Nurbaiti: Allah Sangat Menyayangi Risa
• Meninggal Dunia saat Tugas, Perawat Covid-19 RS Semen Padang Negatif Corona
Senin malam, kata Nurbaiti, berdasarkan penuturan teman-temannya, Risa Afrina tidak mau tidur dan gelisah. Bahkan mengaku kurang enak badan.
Selasa (16/6/2020) siang, Nurbaiti melayat ke rumah kerabatnya yang meninggal dunia.
Saat jenazah kerabatnya dimandikan, ia berencana membeli jajanan ke warung, tetapi mengurungkan niatnya tersebut.
Ia malah singgah bertemu dengan temannya, tetangga samping rumahnya dulu yang sudah pindah rumah.
"Tiba-tiba anak bungsu saya menelpon menanyakan keberadaan saya. Lalu, ia meminta saya segera pulang."
Nurbaiti tentu bertanya-tanya, alasan anaknya menyuruh pulang karena ia yakin pasti perlu dan penting.
Anak bungsunya tersebut menyampaikan, pihak rumah sakit tempat Risa Afrina bekerja menghubungi bahwasanya Risa jatuh dan pingsan.
Dengan jantung yang berdebar, Nurbaiti bergegas pulang.
Berselang dalam perjalanan itu dirinya sempat dihubungi seseorang di ujung telepon yang memintanya ke rumah sakit (SPH).
Setibanya di SPH, Nurbaiti dan keluarga dipanggil ke sebuah ruangan yang ada pimpinan rumah sakit.
Di sana, pimpinan rumah sakit menyampaikan, Risa telah meninggal dunia.
Terakhir, pihak rumah sakit menyarankan jenazah Risa diselenggarakan dengan protokol Covid-19.
Artikel ini diulas dari tayangan di Tribunpadang.com dengan judul Cerita Keluarga Perawat Pasien Covid-19 SPH yang Meninggal Dunia, Ibunda: Saya Sudah Ikhlas