Perawat Corona Meninggal
KISAH Perawat Covid-19 di Padang Meninggal Dunia, Nurbaiti: Allah Sangat Menyayangi Risa
RAUT duka terpancar dari wajah Nurbaiti (57) menyusul berpulangnya sang putrinya, bernama Risa Afrina dalam usia 25 tahun
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
RAUT duka terpancar dari wajah Nurbaiti (57) menyusul berpulangnya sang putrinya, bernama Risa Afrina dalam usia 25 tahun
Warga Rawang Ketaping, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ini semula tidak percaya anaknya Ns Risa Afrina meninggal saat bertugas sebagai perawat pasien covid-19 di Semen Padang Hospital (SPH), Selasa (16/6/2020) lalu.
Nurbaiti menuturkan menjelang dapat kabar duka pada Selasa siang, dirinya kebetulan sedang melayat di rumah salah satu keluarga.
Berselang kemudian, putri bungsunya menelepon dan memintanya untuk segera pulang.
"Saya bertanya-tanya, kenapa anak bungsu menyuruh pulang. Tetapi kalau ditelepon, pasti ada yang penting. Katanya, ada yang cari saya," ujar Nurbaiti.
"Kata anak bungsu, ada yang nelepon dari SPH, katanya Risa jatuh. Kemudian saya pulang," tambah Nurbaiti.
Di tengah perjalanan, Nurbaiti dihubungi oleh nomor tak dikenal yang ternyata pihak rumah sakit.
• Meninggal Dunia saat Tugas, Perawat Covid-19 RS Semen Padang Negatif Corona
• Perawat Covid-19 RS Semen Padang Meninggal Jelang Pernikahan, Dirut SPH Tak Kuat Menahan Tangis
• Perawat Covid-19 di RS Semen Padang Tiba-tiba Meninggal saat Tugas, Diduga Serangan Jantung
Saat ia mengangkat telepon, pihak rumah sakit tak banyak bicara.
"Dia bertanya, Ibu, mamanya Risa? Saya jawab iya."
"Lalu saya tanyakan mengenai Risa, dia diam."
"Kabarnya, anak saya jatuh, dia kembali diam."
"Namun dia meminta saya untuk datang ke rumah sakit dan melihatnya bersama-sama," jelas Nurbaiti.
Meski tak ada keterangan lebih lanjut yang diperoleh Nurbaiti saat itu, tetapi entah kenapa ia merasa pasti anaknya sudah tidak ada lagi (meninggal).
"Itu perasaan saya saat itu. Tapi sebelumnya memang tidak ada firasat apa-apa, seperti biasa saja," ucap Nurbaiti.
Nurbaiti berpikir positif, mungkin saja pihak rumah sakit tidak ingin ia panik.