BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - Pemprov Lakukan Pembatasan Selektif| Sumbar Diguncang 6 Kali Gempa
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumb
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) bersama Forkopimda menetapkan kebijakan pembatasan secara selektif di akses keluar-masuk.
Selengkapnya simak rangkuman beritanya.
1. Pemprov Sumbar Mulai Lakukan Pembatasan Selektif di Akses Keluar-Masuk Sumbar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) bersama Forkopimda menetapkan kebijakan pembatasan secara selektif di akses keluar-masuk Sumbar.
Hal ini guna mengantisipasi penyebaran virus corona (coronavirus disease) atau Covid-19.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan, pemberlakukan pembatasan selektif ini dilakukan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan bagi yang masuk melalui kawasan perbatasan di 8 titik pintu masuk Sumbar di darat dan udara.
• Frekuensi Penerbangan di BIM Sudah Jauh Berkurang, Penumpang Pesawat Turun Drastis
• BREAKING NEWS: Bertambah Satu Orang, Total 9 Warga Sumbar Positif Corona
Pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan tim medis, Satpol PP bersama TNI Polri di setiap titik-titik perbatasan.
"Hal ini tentu tidak akan merasa nyaman bagi yang masuk ke Sumbar," jelas Irwan Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com, Minggu (29/3/2020) pagi.
"Sebab yang terindikasi akan dilakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat dan dipertimbangkan akan melakukan karantina selama dua pekan," sambung politisi PKS ini.
Gubernur Irwan Prayitno menyatakan terpaksa melakukan kebijakan dimaksud karena sisi risiko masuk wabah Covid 19 sangat tinggi.
Ditegaskan Irwan Prayitno, pemberlakuan pembatasan selektif lebih kepada membatasi orang masuk.
"Hanya yang sehat boleh masuk sementara yang terindikasi dilakukan pemantauan, pengawasan dan tindakan penanganan secara medis," ucap Irwan Prayitno.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. Sumatera Barat Diguncang 6 Kali Gempa Bumi Selama Satu Pekan Terakhir
Selama satu pekan terkahir yang terhitung mulai tanggal 20 Maret sampai dengan tanggal 26 Maret 2020, Sumatera Barat (Sumbar) diguncang gempa sebanyak enam kali.
Gempa tersebut tercatat dan terdeteksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari Stasiun Geofisika Padang Panjang.
"Selama satu pekan terakhir ada enam kali gempa terjadi di wilayah Sumatera Barat, namun gempa tersebut tidak dirasakan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri, Minggu (29/3/2020).
• Frekuensi Penerbangan di BIM Sudah Jauh Berkurang, Penumpang Pesawat Turun Drastis
• Gubernur Sumbar Irwan Prayitno: Stok Sejumlah Komoditas Pangan di Sumatera Barat Aman

Ia menjelaskan gempa tersebut terjadi di Kabupaten Solok dengan kekuatan 1.6 magnitudo, dan memiliki kedalaman 42 kilometer yang terjadi pada Sabtu (21/3/2020).
"Selanjutnya, terjadi di Pasaman dengan kekuatan 2.6 magnitudo, dan memiliki kedalaman 10 kilometer pada Minggu (22/3/2020)," jelasnya.
Ia juga mencatat gempa yang terjadi di Pasaman Barat dengan kekuatan 2.4 magnitudo, dan memiliki kedalaman 10 kilometer pada Senin (23/3/2020).
Selanjutnya, Mamuri menyebutkan teejadi gempa bumi di Pariaman dengan kekuatan 3.0 magnitudo, dan memiliki kedalaman 64 kilometer/KM pada Selasa (24/3/2020).
"Terkahir, ada dua gempa bumi yang terjadi di Bukittinggi. Hari pertama pada Selasa (24/3/2020) dengan kekuatan 2.3 magnitudo, dan memiliki kedalaman 16 kilometer/KM.
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Polres Padang Pariaman Bubarkan Masyarakat Kumpul di Warnet dan Tempat Keramaian
Tim gabungan Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil membubarkan masyarakat pada Sabtu (28/3/2020) malam.
Mereka dibubarkan lantaran masih kedapatan berada di warnet, cafe, tempat biliar, serta pesta pernikahan dan tempat keramaian lainnya.
• 179 Bus Masuk Sumbar Lewat Dharmasraya Disemprot Disinfektan, Suhu Tubuh Penumpang Dicek
• Penumpang Turun di Bandara Minangkabau Wajib Bawa Health Alert Card, Pengawasan Diperketat
Selanjutnya, sejumlah aparat dari tim gabungan mengamankannya, termasuk remaja yang diduga hendak tawuran.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu Abdul Kadir Jailani menjelaskan pihaknya menjalankan perintah atau Maklumat Kapolri, yang salah satunya melarang adanya kegiatan berkumpulnya masyarakat.
Pihaknya mendukung kebijakan Pemerintah Pusat untuk melakukan penanggulangan atau pencegahan virus Covid-19 yang sedang mewabah di negara RI.
"Namun, dalam menggelar razia untuk membubarkan masyarakat yang berkumpul kami menemukan remaja yang diduga hendak melakukan tawuran," kata Iptu Abdul Kadir Jailani, Minggu (29/3/2020).
Dijelaskannya, remaja tersebut dibawa ke Polsek untuk didata dan dilakukan pembinaan dengan mendatangkan orang tuanya.
"Kami juga berhasil membubarkan masyarakat yang masih berkumpul di warnet, cafe, tempat permainan biliar, pesta pernikahan, dan tempat lainnya," ujar Iptu Abdul Kadir Jailani.
Pihaknya juga meminta pemilik warnet, cafe, dan tempat permainan biliar yang masih buka untuk menutup sementara waktu.
Dijelaskannya kegiatan razia tersebut dilakukan sejak pukul 23.00 WIB sampai dengan pukul 03.30 WIB.(*)