Corona Sumbar
Frekuensi Penerbangan di BIM Sudah Jauh Berkurang, Penumpang Pesawat Turun Drastis
Kepala Otoritas Bandara (Otband) Wilayah VI Padang, Agoes Soebagio menyebutkan frekuensi penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sudah
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Otoritas Bandara (Otband) Wilayah VI Padang, Agoes Soebagio menyebutkan frekuensi penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sudah jauh berkurang.
Langkah ini diambil untuk benar-benar mengurangi resiko penularan virus Corona.
Agoes Soebagio menjelaskan, dalam kondisi normal, semestinya BIM bakal menampung 40 pergerakan pesawat.
• Pemko Padang Terima 1.900 Alat Rapid Test Corona dari Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Padang
• Bahan Pembuat Hand Sanitizer Sesuai Anjuran WHO Guna Cegah Penyebaran Virus Corona, Pakai Air Steril
Artinya, ada 40 jadwal pesawat take off (terbang) dan 40 pesawat landing (mendarat).
"Hari Sabtu kemarin saja, hanya 16 rute penerbangan (flight). Artinya, arrival (kedatangan) 16, departure (keberangkatan) 16."
"Sementara, penerbangan yang cancel (batal) itu totalnya 48, rincian kedatangan 24 dan keberangkatan 24. Ini sudah jauh berkurang," ungkap Agoes Soebagio.
• Mulyadi: Kita Bantu Masyarakat untuk Perang Lawan Virus Corona
• Berstatus PDP Corona, dr Tirta Jalani Isolasi di Rumah Sakit Gegara Punya Riwayat Penyakit Kronis
Dikatakannya, penurunan pergerakan pesawat ini tentu akan berdampak pada kemelorotan frekuensi penumpang.
"Di BIM sendiri, penurunan penumpang mencapai 50 persen," tambah Agoes Soebagio.
Dia menyebutkan, dalam kondisi normal jumlah penumpang rata-rata 9.000 hingga 9.500 orang.
• UPDATE Corona di Kota Padang, 4 Positif, 1 Meninggal, 8 PDP, 125 ODP dan 1935 PPT
• VIDEO - Pasien Positif Corona yang Dirawat di SPH Dikabarkan Meninggal Dunia
Sekarang cuma, kedatangan 2.100 dan keberangkatan 996 penumpang.
"Jadi, totalnya penumpang di BIM cuma 3 ribu, dibanding 9 ribu. Jauh sudah berkurang," jelas Agoes Soebagio. (*)