Sumbar Tanggap Darurat Corona

Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand Bisa Uji Sampel Pasien Suspect Corona

Dengan datangnya reagen, Rika Susanti mengatakan laboratorium biomedik FK sudah siap untuk melakukan pemeriksaan.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Dekan Fakultas Kedokteran Unand Rika Susanti saat ditemui, Selasa (17/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Laboratorium biomedik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) bisa jadi tempat uji sampel pasien suspect corona virus (covid-19).

Laboratorium itu dibagi dua yakni untuk infeksi dan non infeksi.

RS Unand Jadi RS Penyangga Pasien Suspect Virus Corona di Sumbar, Sudah Punya Ruang Isolasi

Perbedaan Gejala Virus Corona Covid 19 dengan Flu Biasa Walau Sama-sama Menyerang Saluran Pernapasan

Untuk infeksi bisa untuk pemeriksaaan virus, bakteri, dan sebagainya.

"Kita sudah punya Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode PCR akan memberikan hasil dengan tes yang cepat," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Rika Susanti, Selasa (17/3/2020).

Kemudian, Laboratorium biomedik FK Unand juga memiliki semua alat untuk pemeriksaan virus Covid-19.

Dia mengatakan, untuk mendeteksi virus corona dibutuhkan sampel swap atau dahak dari pasien yang kemudian dilakukan penelitian reagen virus corona.

"Saat ini kendalanya menunggu reagen. Jadi, kita harus menunggu reagen yang sudah dipesan Senin kemarin dari Korea," ungkap Rika Susanti.

Lebih lanjut dia menyatakan, kemungkinan besar reagen akan ada paling lama 21 Maret ini.

Pemprov Sumbar Tetapkan Status Tanggap Darurat Wabah Virus Corona, Berlaku 30 Hari

Pemprov Sumatera Barat Sediakan Anggaran untuk Penanganan Wabah Virus Corona

Dengan datangnya reagen, Rika Susanti mengatakan laboratorium biomedik FK sudah siap untuk melakukan pemeriksaan.

"Pemeriksaan tiga hingga empat jam selesai untuk satu kasus. Kita punya ahli virologi, ada beberapa dokter dan teknisi yang sudah terlatih mengunakan alat seperti itu," terang Rika Susanti.

Dia mengatakan, kalau soal legalisasi atau izin dari Kemenkes memang belum ada.

Namun, pihaknya sudah bertemu Gubernur Irwan Prayitno dan sudah berkoodinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar.

"Kita tetap akan melakukan pemeriksaan, meski secara regulasi Indonesia menetapkan harus dari Litbangkes Kemenkes RI, tapi minimal dari kita (provinsi) sendiri sudah bisa mengetahui positif atau negatif dalam waktu 24 jam," terangnya.

Soal kevalidan hasilnya, dia mengungkapkan hasil pemeriksaan valid karena laboratorium FK sudah sesuai standar.

"Satu pekan ini, Insya Allah siap. Sekarang kan masih suspect dan dugaan-dugaan, dengan adanya hasil pemeriksaan laboratorium tiga hingga empat jam selesai," tutur Rika Susanti. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved