Ketahui Mengenai Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS) Hanya Terjadi Pada Kembar Identik
Twin to Twin Transfusion Syndrome adalah hasil dari transfuse darah intrauterine dari satu kembar (donor) ke kembar lain (penerima).
TTTS akan membuat kembar donor mengalami penurunan volume darah yang bisa mengakibatkan pertumbuhannya lebih lambat daripada kembarannya.
Selain itu, keluaran urin yang buruk menyebabkan kurangnya cairan ketuban atau oligohidramnion di sekitaran kembar donor.
Sedangkan untuk kembar penerima akan menjadi kelebihan darah yang bisa menyebabkan tekanan janin mengalami gagal jantung.
Selain itu, kembar penerima akan memiliki terlalu banyak cairan ketuban (polihidramnion) dari normal.
TTTS kronis merupakan kasus yang muncul pada awal kehamilan (kehamilan 12-26 minggu).
Ini menjadi kasus yang paling serius karena bayinya belum matang dan tidak dapat dilahirkan.
Selain itu, si kembar akan memiliki waktu lebih lama selama perkembangan mereka di dalam rahim yang akan dipengaruhi oleh kelainan TTTS.
Kembar dengan stadium lanjut TTTS yang tidak diobati selama kehamilan biasanya ada risiko 90% kematian dan bagi mereka yang bertahan ada risiko 15-50% risiko cacat neurologis.