Artikel
Dharmasraya Menuju Era Baru, Bertekad untuk Mengulang Kejayaan Masa Lalu
SECARA administratif pada 7 Januari 2020, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tepat menginjak usia ke-16 tahun.
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Selain faktor tersebut, cerita yang berkembang di tengah masyarakat Minangkabau sendiri juga menyumbang kepercayaan akan sejarah yang dinilai keliru itu.
Kedatangan kerajaan Singosari ke Dharmasraya bukan untuk menaklukkan, melainkan kata Wenri dengan tujuan menjalin hubungan raja sama raja.
"Itu dibuktikan dari tulisan yang ada di arca, bahwa isinya ucapan selamat dan doa," jelas Wenri.
Wenri menyarankan agar narasi-narasi yang ada pada arca-arca yang di pajang di Museum Nasional agar ditulis ulang sesuai isi tulisan di arca atau peninggalan lain tersebut.
Hal itu menurutnya untuk menghindari kekeliruan-kekeliruan lain di masa yang akan datangnya.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki sejarah yang kuat," jelas Wenri.
Target Festival Pamalayu
Seiring semangat untuk mengangkat dan mempromosikan Kabupaten Dharmasraya hingga mendunia atau go-international, maka momentum peringatan HUT ke-16 kabupaten tersebut menjadi tepat.
Semangat untuk “Melestarikan Peninggalan Peradaban Masa Lalu di Kabupaten Dharmasraya”, kiranya menjadi landasan dan titik tolak bagi daerah ini meluas.
Tidak mustahil apabila, Kabupaten Dharmasraya yang dibedah analisa sejarahnya, bakal menjadi daerah pemekaran setingkat provinsi baru nantinya.
Mengutip kertas kerja berjudul; Malayu Dharmasraya Malayu-Pagarruyung yang disusun oleh Bambang Budi Utomo bahwa terungkap di hulu Batanghari pada sekitar abad ke-13 bahkan jauh sebelumnya telah ada pusat pemerintahan yang dikenal dengan nama: Dharmaśrāya atau Dharmasraya.
Dipaparkan, Kelompok masyarakat disini menganut ajaran Buddha lalu Malayu Dharmaśrāya dianggap sebuah kerajaan penting.
Hampir tidak terselip sebutan; Minangkabau dalam catatan tertulis dari prasasti yang merupakan bukti-bukti peninggalan sejarah.
Sejauh ini, Minangkabau yang identik sebutannya dengan Sumatera Barat secara administrasi pemerintahan setingkat provinsi.
Keberadaan Minangkabau daan Dharmasraya, menjadi berbeda serta punya riwayat sejarah tersendiri, baik secara historis dan administrasi pemerintahan semenjak periode sejarah tersebut di atas.
Melongok dari riwayat daerah Dharmasraya yang demikian, langkah pemerintah Sumatera Barat hingga berhasil memekarkan jadi kabupaten semenjak 15 tahun silam memang langkah yang strategis.
Ke depannya, Dharmasraya bukan mustahil juga berpotensi kembali untuk terus dimekarkan atau meningkat secara administrasi pemerintahan menjadi provinsi. (*)