10 Gempa Sumbar
Dosen Korban Reruntuhan Gedung STBA Prayoga Padang Diangkat Jadi PNS di Kampung Halamannya
, sebenarnya yang terdaftar di absen ada 14 mahasiswa tapi pada saat itu ada seorang mahasiswa yang bernama Mailizar, yang berhasil selamat dari trage
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Ketua STBA Prayoga, Yohanes Tuadaru menuturkan bahwa saat ini ada seorang rekannya, sesama dosen yang mendapatkan penghargaan berkat jasa dan pengorbanan saat mengabdi jadi pengajar di kampusnya.
Menurut Yohanes Tuadaru, rekannya bernama Suci lolos dari maut, namun harus merelakan kedua kakinya diamputasi akibat tertimpa reruntuhan saat gempa 2009.
"Sampai saat ini Ibu Suci yang kedua kakinya harus diamputasi dan beraktivitas menggunakan kursi roda.
Ibu Suci dan Sari selamat, karena terlindung balok beton yang sangat besar dan mereka terselamatkan karena di dalam tas Sari ada air minum 1 Tupperware besar," kata Yohanes Tuadaru kepada TribunPadang.com, Selasa (17/9/2019).
Semula, mereka para korban terperangkap selama 3 hari dalam puing-puing reruntuhan akibat gempa tersebut.
"Pada Kamis senja terdengar teriakannya oleh tentara yang berjaga. Ada suara minta tolong, suara mereka tidak terdengar karena suara alat berat yang sibuk membersihkan reruntuhan," pungkas Yohanes Tuadaru sambil memperlihatkan struktur bangunan lama.
• Yohanes Tuadaru Mengenang Ada Mahasiswa STBA Prayoga yang Lolos dari Maut dan Meninggal Dunia
• Dosen yang Gedung Kampusnya Ambruk Dapati Mahasiswanya Terjebak Reruntuhan hingga Meninggal
Yohanes menambahkan kondisi rekannya, Suci yang merelakan satu kaki diamputasi di atas lutut dan satu dibawah lutut.
Bahkan, 2 kakinya, yang diamputasi katanya telah mendapat bantuan kaki palsu.
"Sekarang beliau (Suci) memakai kursi roda, beliau diangkat menjadi PNS di Sungai Penuh sebagai bagian penghargaan pemerintah, karena dia cedera dalam bertugas," kata Yohanes Tuadaru
Selain itu keluarga korban pada saat kejadian sudah ramai datang untuk mencari kejelasan keadaan anak mereka. STBA Prayoga setelah gempa terjadi di sterilkan untuk mengevakuasi korban.
"Keluarga korban sudah banyak yang datang dan berkumpul di depan. Butuh 3 hari untuk mengevakuasi korban gempa. Mahasiswa yang menjadi korban itu angkatan 2008 semester 3," ujar Yohanes Tuadaru.
Korban Mahasiswa
Sedangkan, korban dari mahasiswa juga dialami Juara 1 debat Bahasa Inggris yang diadakan oleh Kopertis Wilayah X (Dikti) pada saat ini.
"Pada saat itu saya merasakan sangat sedih karena korbannya anak baik dan pintar-pintar. Ada satu diantara korban adalah juara 1 debat Bahasa Inggris Kopertis wilayah X Oktaliana Marliana Markus.
• MENGINTIP POTRET Gedung Perpustakaan Provinsi Sumbar yang Ambruk Diguncang Gempa
• TRAGEDI GEMPA 30 September 2009, Momentum Ubah Kota Padang dari Air Mata Jadi Mata Air
Sementara itu, ada seorang mahasiswa yang bernama Mailizar, yang berhasil selamat dari tragedi tersebut.