Berita Sumbar Hari Ini

Kabut Asap Makin Pekat, Pemprov Sumbar Siap Tampung Warga Riau dan Jambi yang Ingin Mengungsi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menyatakan siap untuk menampung warga Riau dan Jambi yang ingin mengungsi.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Tribunpekanbaru/Theo Rizky
Murid SD di SDN 29, 66 dan 67 dipulangkan karena kabut asap yang semakin pekat, Selasa (10/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menyatakan siap untuk menampung warga Riau dan Jambi yang ingin mengungsi.

Hal ini mengingat kabut asap yang semakin pekat di Riau dan Jambi karena kebakaran hutan.

"Sumbar siap membantu warga Riau dan Jambi jika kabut asap terus menyelimuti karena dua provinsi tersebut adalah tetangga kita.

Tentu kita harus siap kapanpun untuk membantu. Kalau evakuasi ke Sumbar, kita siap," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman, Selasa (10/9/2019).

Kabut Asap di Riau dan Jambi,Pemprov Sumbar Upayakan Bantu Perantau Minang Jika Ingin Pulang Kampung

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum ada koordinasi dengan pihak provinsi tetangga terkait hal tersebut.

"Kalau untuk koordinasi, saya rasa belum sejauh itu. Yang jelas jika mereka butuh bantuan, kita akan siap membantu," sambung Erman Rahman.

Selain itu, perantau Minang di Riau dan Jambi yang ingin mengungsi ke Ranah Minang, Pemprov Sumbar juga siap membantu.

"Memang belum ada koordinasi dengan Pemprov Riau dan Jambi terkait kabut asap.

Namun, sepanjang warga Minang yang berada di Riau dan Jambi butuh bantuan untuk balik ke Sumbar akan diupayakan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.

Kabut Asap di Siak Riau Makin Pekat, Kualitas Udara Memburuk, Sekolah Terpaksa Diliburkan

Kabut Asap di Riau

Pagi Selasa (11/9/2019), berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru terpantau 138 hotspot di Riau yang tersebar dibeberapa Kabupaten dan Kota.

Dilansir dari TribunPekanbaru.com, titik terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hilir 64 titik, Pelalawan 33 titik, Indragiri Hulu 18 titik, Rokan Hilir 10 titik, Kampar 6 titik, Kuansing 3 titik, Bengkalis 2 titik dan Meranti bersama Dumai masing -masing 1 titik.

SIARAN LANGSUNG Timnas Indonesia Vs Thailand Pukul 19.00 WIB DI Mola TV, Cek Link Live Streaming

Selain di Riau terpantau juga di beberapa provinsi lain di Pulau Sumatera, seperti di Jambi 241 titik, Sumsel 170 titik, Babel 18 titik, Lampung 15 titik, Kepri 7 titik bersama Sumbar 7 juga, Bengkulu 2 titik.

Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Dumai pada kondisi berbahaya, siswa diliburkan total, sedangkan di Pekanbaru jarak pandang 1.000 meter dan penerbangan lancar.

Kondisi kabut asap di Riau.
Kondisi kabut asap di Riau. (TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sekolah Diliburkan

Kabut Asap akibat dari pembakaran hutan dan lahan (Karhutlah), di sejumlah daerah yang ada di Provinsi Riau, ternyata berimbas juga terhadap udara yang ada di Kota Dumai.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ISPU di Kota Dumai masuk dalam kategori berbahaya, ‎hal ini meningkat dibanding hari sebelumnya yang hanya berada di level tidak sehat.

Tahun 2019 Investasi Sumbar Ditargetkan Rp 11,2 T, Satu Semester Terealisir Rp 2,4 T

Akibat ISPU yang berada di level berbahaya, anak-anak sekolah di Kota Dumai diliburkan total, dalam artian tidak ada siswa dan siswi yang mengikuti proses belajar mengajar ‎di Sekolah.

Sekretaris Dinas pendidikan dan kebudayaan, Dedy mengungkapkan, ‎aktivitas belajar mengajar di Kota Dumai diliburkan baik dari tingkat SD, SMP dan SMA.

"Hari ini semua kami liburkan, ini sudah kami koordinasikan dengan semua sekolah yang ada baik tingkat SD maupun SMP," katanya.

Walikota Pekanbaru, Firdaus MT juga menginstruksikan bahwa sekolah di tiap tingkatan bisa meliburkan siswanya terhitung, Selasa (10/9/2019).

Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus UIN Imam Bonjol Padang Belum Menemukan Titik Temu

Instruksi ini setelah melihat kondisi terkini tentang perkembangan kabut asap yang menyelimuti kota. Apalagi sejumlah sekolah di Pekanbaru sudah meliburkan aktivitas siswanya.

Kabut asap adalah dampak dari Kebakaran Lahan dan Hutan (Katlahut) di sejumlah daerah.

Pemerintah kota juga sudah menerima saran masukan, serta kajian teknis dari berbagai instansi terkait.

Surat ini juga berisi imbauan kepada para orang tua murid, agar memastikan anak-anaknya tidak berada di luar rumah atau ruangan. Apabila beraktifitas di luar ruangan, agar selalu menggunakan masker.

CEO Semen Padang FC Ungkap Alasan Boyong Mauricio yang Pernah Perkuat SFC dan Mitra Kukar

Kabut Asap di Jambi

Senin (9/9/2019) malam, kondisi asap di Kota Jambi terlihat makin pekat.

Kabut asap terlihat tidak hanya di jalanan bahkan sampai masuk dalam rumah.

Seperti yang diungkapkan Evi warga TAC. Ia mengatakan bahwa asap sampai masuk ke rumah hingga membuat matanya pedih.

“Bukannyo apo, kasian anak-anak,” kata Evi.

Anggi warga Telanai juga mengatakan bahwa nafasnya terasa sesak akibat kabut asap. “Malam ini teraso nian asapnyo,” ujar Anggi.

Kondisi kabut asap di Jambi.
Kondisi kabut asap di Jambi. (Tribunjambi/Abdullah Usman)

Sinopsis Episode 58 Sinema India Ishq Subhan Allah Selasa (10/9/2019) di ANTV Jam 15.00 WIB

Data dari Air Quality Monitoring System (AQMS) terjadi peningkatan parameter partikulat (debu) di udara dengan kategori berbahaya bagi kesehatan.

Bahkan data realtime dari DLH kota Jambi pukul 20.00 WIB Selasa (9/9) Parameter PM2.5 nilai 746 kategori berbahaya.

Berdasar hal tersebut Dinas Pendidikan Kota Jambi meliburkan semua siswa dari TK, PAUD, SD dan SMP.

Untuk siswa TK dan PAUD akan diliburkan selama lima hari yakni mulai 9-13 September. Sementara untuk siswa SD dan SMP diliburkan hingga Rabu (11/9).

RAPBD Perubahan Tahun 2019 Padang Ditargetkan Naik, Berikut Ini Angka dan Persentasenya

“Ini berlaku untuk semua sekolah negeri maupun swasta di Kota Jambi,” kata Arman Kepala Disdik Kota Jambi, saat dihubungi Tribunjambi.com, Senin malam (9/9).

Menurutnya pihak Disdik Kota Jambi tidak bisa meliburkan siswa SMA/SMK dikarenakan SMA/SMK merupakan wewenang provinsi.

“Kalau TK dan PAUD serta siswa SD kelas I, II, III, dan IV sudah libur mulai hari ini. Tapi siswa SD kelas V dan VI serta siswa baru mulai diliburkan Selasa (10/9).

Dirinya meminta meskipun sekolah diliburkan agar kepala sekolah dan guru tetap masuk seperti biasa.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved