Berkunjung ke Komplek Makam Syekh Abdul Wahab di Sijunjung yang Selalu Ramai Peziarah

Komplek makam Syekh Abdul Wahab terletak di atas perbukitan Kampung Calau Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Makam Syekh Abdul Wahab terletak di atas perbukitan Kampung Calau Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung 

Pantauan TribunPadang.com, Sabtu (30/3/2019) makam tersebut dikunjungi masyarakat dari luar wilayah Kabupaten Sijunjung.

Ziarah ke makam Syekh Abdul Wahab sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat.

TRIBUNWIKI : 5 Masjid Megah yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat

TRIBUNWIKI Jadwal Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau Padang, 12 Kali Sehari

Dilansir dari situsbudaya.id, Syekh Abdul Wahab Calau atau dikenal juga dengan sebutan Tuanku di Bawah Manggih merupakan tokoh syiar Islam di Sijunjung dan sekitarnya.

Beliau berasal dari Aur, sebuah kampung kecil di Kecamatan Sumpur Kudus.

Syekh Abdul Wahab mempelajari ilmu agama di Lubuak Sikarah, dulu dikenal dengan Kubuang Tigo Baleh dan di Pangian, Lintau.

Sebelum mendirikan surau dan mensyiarkan Islam di Calau, Syekh Abdul Wahab mengembangkan Islam di Aur, Kumanih.

Syekh Abdul Wahab atau dikenal juga sebagai Inyiak Calau dimakamkan di belakang surau yang ia buat.

Biasanya ziarah dilakukan masyarakat sekitar 15 hari sebelum bulan puasa.

"Ketika memasuki bulan puasa, mulai rajab hinga syaban. Makam -makam ini tidak pernah sepi dari peziarah," ungkap Umar.

Tahun 2008 silam, kawat penyangga jembatan gantung di Calau pernah putus karena ramainya peziarah.

Hal tersebut mengakibatkan beberapa peziarah meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka.

Gerakan ‘Kembali ke Meja Makan’ Dinilai Mampu Meminimalisir Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0

BKKBN Kampanyekan Gerakan Kembali ke Meja Makan, Ajak Keluarga Berkumpul dan Saling Berinteraksi

Namun, kejadiaan naas tersebut tidak pernah mengurangi niat peziarah untuk tetap berkunjung.

Apalagi, sekarang jembatan tersebut sudah disulap menjadi jembatan beton yang penuh warna.

Biasanya peziarah ke sana untuk berdoa, melepas nazar, dan berharap berkah dari Allah SWT.

Seorang peziarah Ahmad mengaku datang satu rombongan berjumlah 7 orang dari jauh ke Makam Syekh Wahab dalam rangka melakukan ziarah.

Mereka satu rombongan datang dari Malalo, Kabupaten Tanah Datar.

"Kami ke sini untuk ziarah. Meminta doa kepada Allah SWT. Kami meyakini makam keramat bisa bertindak sebagai penghubung kami kepada Allah. Bukan kami meminta doa kepada arwah, tapi kami meminta doa kami disampaikan kepada Allah," ungkap Ahmad. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved