Kisah Kakek Firmus yang Jadi Pemulung di Padang, Sudah 23 Tahun Tak Pulang Kampung ke Nias

Kakek Firmus yang bekerja sebagai pemulung di Padang, sudah 23 tahun tak melihat kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Kakek Firmus yang bekerja sebagai pemulung di Padang, sudah 23 tahun tak melihat kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara. 

"Jika anak saya sudah pada menikah, mungkin saya akan kembali ke kampung halaman di Kabupaten Nias," katanya.

Firmus memiliki tiga orang anak laki-laki.

Anak pertama dan keduanya telah bekerja di luar Sumbar.

"Anak pertama saya sudah bekerja di Batam, anak kedua bekerja di Semarang, sedangkan anak ketiga di rumah. Umurnya masih 18 tahun,” jelas Firmus.

Dapatkan 1000 Chicken Muffin Gratis dari McDonalds, Yuk Intip Syarat dan Waktunya

Ini Makna Seragam Merah yang Digunakan Puluhan Wanita pada Aksi Diam di Padang

Sudah setahun anak-anak Firmus bekerja. Namun Firmus mengaku hanya sekali dikirimkan uang oleh anak-anaknya.

"Sekali waktu itu. Sekarang tidak ada lagi," tambah Firmus.

Dari tiga orang anak Firmus, hanya satu yang sekolahnya tamat hingga SMA.

"Anak pertama saya hanya tamat SMP. Anak kedua tamat SMA. Terakhir, mau naik kelas II SMP, dia memutuskan untuk berhenti sekolah," jelasnya.

"Itu semua karena terkendala biaya," ungkap Firmus.

Alasan Firmus merantau ke Sumbar karena di Kabupaten Nias tidak ada yang bisa dijadikan sebagai mata pencarian.

Madura United Vs Persija Jakarta, Tim Macan Kemayoran Tanpa Pemain Pilar Raih Hasil Seri

Viral di Facebook, Aksi Heroik Pengguna Tol Selamatkan Ibu dan Dua Anak yang Terjebak Banjir

"Tahun 1975 saya masih SD. Karena tak ada biaya, saya dan kawan merantau ke Padang. Kami menyewa rumah," ceritanya.

1994 Firmus sempat menjadi pekerja bangunan. Namun itu tidak bertahan lama.

Setelah itu dia memutuskan untuk beralih profesi menjadi pemulung.

"Saya jadi pemulung tahun 1995, saya berhenti jadi tukang bangunan, tidak kuat lagi. Akhirnya saya beli becak. Dan berkeliling mencari kaleng bekas," katanya.

Kini, dia bersama istrinya tinggal di Jalan Jati IV, Jati Baru, Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved