Ucapan Intan Kasih Kirana Sebelum Meninggal Dunia, Bikin Sang Ibu Teteskan Air Mata
Jenazah Intan Kasih Kirana, remaja yang menderita tumor ganas atau kanker tulang di bagian punggung telah dimakamkan pada, Kamis (21/2/2019).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jenazah Intan Kasih Kirana remaja yang menderita tumor ganas atau kanker tulang di bagian punggung telah dimakamkan pada, Kamis (21/2/2019) sore.
Kamis (21/2/2019) sekitar pukul 06.30 WIB, Intan Kasih Kirana menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP M Djamil Padang.
Kamis sore Intan Kasih Kirana dimakamkan di pemakaman dekat rumahnya Desa Bisati, Sungai Sariak, Padang Pariaman sekitar pukul 16.00 WIB.
Kondisi Intan Kasih Kirana sempat kritis pada, Rabu (20/2/2019) malam.
Semua keluarga pun sudah berkumpul di rumah sakit.
• Ayah Intan Kasih Kirana Kaget Banyak Pelayat Datang Lihat Anaknya, Mereka Menangis, Apalagi Saya
• Intan Kasih Kirana Remaja Penderita Tumor Ganas di Padang Meninggal Dunia, Selamat Jalan Intan
Tumor ganas yang bersarang di punggungnya merampas masa-masa remaja Intan Kasih Kirana.
Seharusnya, Intan Kasih Kirana, gadis 14 tahun ini menikmati masa-masa indah remaja.
Namun, tumor ganas yang hinggap di badannya membuat masa-masa remajanya sirna.
Intan Kasih Kirana sempat dirawat Rumah Sakit Umum (RSUP) M Djamil Padang.
Tribunpadang.com yang berkunjung Senin (18/2/2019) lalu melihat perjuangan Intan Kasih Kirana melawan rasa sakit akibat tumor ganas yang ada di punggungnya.
• Terbaring di RSUP M Djamil Padang Intan Kasih Kirana Berjuang Lawan Tumor Ganas di Punggung
• Fhatimah, Bayi 8 Bulan di Padang Divonis Serosis Hati, Badan Menguning Bobot Menyusut Jadi 3,8 Kg
Berulang kali terdengar rintihan akibat rasa sakit yang dialaminya.
"Kakak, panggil dokter. Kakak panggil dokter, Kak," rintih Intan Kasih Kirana.
Saat Tribunpadang.com berkunjung, dirinya terlihat mengeluh sesak napas.
"Sesak napas Intan, Kak," ucapnya.
Ibunda Intan Kasih Kirana yang setia mendampinginya berulang kali mengucapkan istighfar.
Berkali-kali istighfar diucapkannya di telinga Intan Kasih Kirana sambil mengusap kepala anaknya yang terbaring.
Begitupun kakak Intan Kasih Kirana, juga ikut mengusap kaki adiknya.
• BEM KM Universitas Andalas Umumkan Nama-nama Wisudawan Peraih Bintang Aktivis Kampus
• Universitas Andalas Wisuda 414 Lulusan Program S2 dan S3 Profesi dan Spesialis
Isyarat hendak pergi selamanya seolah sudah ditunjukkan Intan Kasih Kirana saat masih di rumah sakit.
Di sela menahan rasa sakit, Intan Kasih Kirana pun berucap lirih
"Innalillahiwainailairajiun," ucap Intan Kasih Kirana lirih kala itu.
Mendengar Intan Kasih Kirana mengucapkan kalimat itu, air mata sontak menetes di ibunda Intan Kasih Kirana.
Tak kuasa menahan tangis.
"Intan harus berjuang, Nak. Banyak orang yang mendoakan Intan," ucap Ibunya sambil memberikan semangat pada sang anak.
Intan Kasih Kirana tak henti bicara meski terbaring.
Kalimat minta maaf pun diucapkannya.
"Intan minta maaf, Ma," kata Intan Kasih Kirana.
• Warga Mengeluh Ada Pungli saat Urus Setifikat Tanah, Dimintai hingga Rp2,5 Juta
• Kebiasaan Buruk Tidak Sarapan Dapat Mengganggu Fungsi Otak
Intan Kasih Kirana juga menyuruh ibunya untuk menghubungi ayah dan abangnya.
Saat itu ayahnya masih berada di kampung halaman, Desa Bisati, Sungai Sariak, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Intan Kasih Kirana ingin meminta maaf kepada ayah dan keluarganya.
"Cepat, Kak. Cepat. Kasih telepon pada Apa (Bapak)," ujarnya.
Keinginan Intan Kasih Kirana pun langsung direspon.
Tepat pukul 15.00 WIB, Intan berbicara dengan ayahnya melalui telepon.
Ucapan minta maaf pun Intan Kasih Kirana sampaikan pada ayahnya.
Dia juga meminta ayahnya untuk segera datang ke rumah sakit.
Kamis sore, Intan Kasih Kirana dimakamkan di pemakaman dekat rumahnya Desa Bisati, Sungai Sariak, Padang Pariaman sekitar pukul 16.00 WIB.
• Wanita Ini Mengkonsumsi Kumbang Cina Hidup Setiap Hari Agar Tercegah Kanker
• Penyakit Jantung hingga Komplikasi Pencernaan, Ini 7 Dampak Berbahaya Akibat Duduk Terlalu Lama
Ayah Intan Kasih Kirana, Joni Indra kepada TribunPadang.com menuturkan sangat kehilangan anak ketiganya itu.
Bagi Joni, Intan Kasih Kirana adalah permata sesuai dengan nama yang diberikannya.
"Intan bagaikan permata bagi saya, sesuai nama yang saya beri untuk dia," ucap Joni Indra.
Joni Indra dan keluarga menerima kepergian Intan Kasih Kirana
Dia hanya minta doa terbaik untuk Intan Kasih Kirana.
"Doakan selalu, mudah-mudahan lapang kuburnya. Doa orang tua paling utama," ujar ayah lima anak ini.
Sejak kabar Intan Kasih Kirana tiada, banyak masyarakat datang berkunjung ke rumah Intan.
Masyarakat datang untuk melihat Intan Kasih Kirana.
"Semua masyarakat datang melihat Intan, tidak tahu berasal dari suku mana. Mereka semua menangis. Orang lain saja menangis, apalagi saya," ucap ayah Intan.(*)