Super League

6 Fakta Laga Panas Zona Degradasi Persijap Jepara vs Semen Padang, Oropa Pahlawan Kabau Sirah

Semen Padang FC berhasil memenangkan duel krusial kontra Persijap Jepara dengan skor 2-1 dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TribunJateng.com
BRI SUPER LEAGUE - SEMEN PADANG - Semen Padang FC saat jumpa Pers seusai menghadapi Persijap Jepara, di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Kamis (20/11/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, JEPARA – Semen Padang FC berhasil memenangkan duel krusial kontra Persijap Jepara dengan skor 2-1 dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Kamis (20/11/2025).

Kemenangan penting ini mengakhiri delapan kekalahan beruntun Semen Padang FC sekaligus memberikan harapan baru untuk keluar dari zona degradasi.

Pertandingan sengit ini diwarnai enam fakta menarik yang menentukan hasil akhir. Pertarungan dua tim yang sedang berjuang ini berjalan dalam intensitas tinggi sejak awal laga.

Wasit Irfan Wahyu Wijanarko memimpin laga yang menampilkan permainan terbuka dari kedua kesebelasan.

Namun, ketenangan dan kemampuan memanfaatkan momentum pertandingan menjadi pembeda utama dalam kemenangan Semen Padang FC.

Berikut rincian 6 fakta paling menarik yang terjadi dalam laga Semen Padang vs Persijap Jepara:

Baca juga: Mobil Terperosok Ungkap Dugaan Hipnotis Lansia di Agam, Warga Tarik Korban dari Dalam Kendaraan

1. Armando Oropa Pahlawan Kabau Sirah

Fakta paling menarik bagi Kabau Sirah adalah lahirnya gol penentu dari kaki Armando Obet Oropa pada menit ke-63.

Gol ini menjadi pembalik kedudukan sekaligus mengunci kemenangan 2-1. Gol ini berawal dari serangan balik cepat.

Kombinasi apik Alhassan Wakaso dan pemain pengganti Ferdiansyah membuka celah di pertahanan lawan.

Meskipun sepakan Ferdiansyah ditepis kiper, bola mental langsung disambut Oropa yang tanpa kesulitan menyontek bola masuk. Gol ini menjadikan Oropa pahlawan kemenangan. 

Baca juga: Warga Dadok Tunggul Hitam Padang Mulai Melakukan Bersih-Bersih Usai Rumahnya Direndam Banjir

2. Arthur Augusto Menjadi Tembok Pertahanan

Kiper Semen Padang asal Brasil, Arthur Augusto tampil luar biasa menjaga gawang Kabau Sirah.

Augusto mencatatkan setidaknya tiga penyelamatan krusial yang secara langsung mencegah Persijap mencetak gol tambahan.

Aksi heroiknya terjadi saat ia menggagalkan peluang emas Sudi Abdallah di babak pertama dan kembali melakukannya pada menit ke-69 di babak kedua ketika Sudi berhadapan langsung dengannya.

Selain itu, pada menit ke-87, Arthur kembali melakukan penyelamatan penting setelah Wakaso melakukan kesalahan umpan yang hampir dimanfaatkan pemain tuan rumah.

 Kontribusi Arthur membuat kemenangan Kabau Sirah dapat terjaga hingga akhir.

Baca juga: Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Dadok Tunggul Hitam Padang

BRI SUPER LEAGUE - Pelatih Persijap Jepara Mario Lemos saat jumpa pers usai tumbang dari Semen Padang FC dalam lanjutan pekan ke-13 Super League 2025-2026 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Kamis (20/11/2025).
BRI SUPER LEAGUE - Pelatih Persijap Jepara Mario Lemos saat jumpa pers usai tumbang dari Semen Padang FC dalam lanjutan pekan ke-13 Super League 2025-2026 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Kamis (20/11/2025). (TribunJateng.com)

3. Dejan Antonic Mengakhiri Rentetan Delapan Kekalahan Beruntun

Kemenangan ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi Pelatih Dejan Antonic dan seluruh tim.

Tiga poin ini bukan hanya memutus tren delapan kekalahan beruntun yang membelenggu tim, tetapi juga mengangkat moral pemain untuk kembali bersaing.

Antonic mengungkapkan kelegaan dan rasa bangganya atas perjuangan anak asuhnya.

“Yang pertama semua kita di Semen Padang senang sekali, karena sudah lama kita tidak menang dan saya mengucapkan selamat untuk kita. Kita sukses menang dalam pertandingan ini,” ujar Dejan Antonic dalam konferensi pers pasca pertandingan.

Antonic menegaskan, timnya langsung fokus recovery dan persiapan untuk menghadapi Persik Kediri, menunjukkan ambisi tim untuk terus mencuri poin.

Baca juga: Kisah Warga Rawang Padang Terjebak Banjir Dini Hari, Tak Bisa Salat Subuh dan Aktivitas Lumpuh

4.  Kartu Merah Najeeb Yakubu Menghancurkan Taktik Tuan Rumah

Titik balik terburuk bagi Persijap Jepara terjadi pada menit ke-23.

Pemain Najeeb Yakubu diganjar kartu merah langsung oleh wasit setelah melakukan tekel keras yang membahayakan Rui Rampa.

Bermain dengan 10 pemain selama hampir 70 menit sisa pertandingan secara fundamental menghancurkan rencana permainan Pelatih Mario Lemos.

Unggul jumlah pemain dimanfaatkan secara efektif oleh Semen Padang yang kemudian mencetak gol pembuka tiga menit setelah insiden kartu merah.

Baca juga: Harga Pangan Padang Panjang Hari Ini: Daging Sapi Rp141 Ribu, Beras Mulai Rp15 Ribu

5. Kesalahan Individu Mendominasi dan Terjadi Berulang Kali

Meskipun memiliki peluang yang sama untuk menang, Pelatih Mario Lemos menyoroti masalah kualitas dan kesalahan dasar yang berulang kali dilakukan pemainnya.

Lemos menyebut kualitas sebagian pemain belum mampu mengikuti tempo kompetisi, membuat kesalahan mendasar terus muncul.

“Masalah sebenarnya salah satunya adalah kualitas. Kami tidak bisa memaksakan pemain untuk naik ke level yang berbeda. Kesalahan mendasar itu terjadi terus di pertandingan,” kata Lemos.

Menurutnya, kesalahan individu ini menjadi faktor utama kekalahan, bahkan lebih menentukan dibanding kartu merah itu sendiri.

Lemos menekankan sulitnya bermain dengan 10 pemain ketika kualitas individu tim masih perlu ditingkatkan.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 22 November 2025: Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

6. Efektivitas Serangan Sangat Rendah Meski Menciptakan Banyak Peluang

Fakta  yang menyakitkan bagi Persijap Jepara adalah buruknya efektivitas penyelesaian akhir.

Tim tuan rumah tercatat menciptakan banyak peluang, namun hanya satu yang berhasil dikonversi menjadi gol.

Sebaliknya, Semen Padang bermain sangat efektif; mereka hanya memiliki dua tembakan tepat sasaran, tetapi keduanya sukses berbuah gol.

Lemos secara blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.

“Lawan kami punya shot on target cuma dua tapi bisa gol. Kami punya banyak peluang tapi tidak ada yang masuk,” ucapnya.

Satu-satunya gol Persijap Jepara tercipta di menit ke-43 melalui Sudi Abdallah yang berhasil memanfaatkan kesalahan sapuan bek Semen Padang, Ricky Ariansyah.

Gol ini sempat menyamakan kedudukan 1-1, namun itu adalah kontribusi gol terakhir yang mampu Persijap ciptakan. Kekalahan ini memperpanjang catatan negatif Persijap Jepara yang telah mengalami tujuh kekalahan beruntun.

Kemenangan ini mendorong Semen Padang naik satu peringkat ke posisi 17 dengan 7 poin, menggeser Persis Solo.

Dengan jarak hanya dua poin dari zona aman, Kabau Sirah kini fokus penuh untuk mencuri poin lagi di Kediri pada laga selanjutnya melawan Persik Kediri.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved