Semen Padan FC

6 Fakta Menarik Kekalahan Semen Padang di Markas Malut United, Kabau Sirah Meradang Tuding Wasit

Harapan Semen Padang FC untuk mencuri poin dari markas Malut United gagal menjadi nyata.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Malut United
SEMEN PADANG KALAH -Tim berjuluk Kabau Sirah ini harus menelan pil pahit kekalahan 0-1 dalam laga pekan kesembilan BRI Super League 2025 yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (26/10/2025) malam. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Harapan Semen Padang FC untuk mencuri poin dari markas Malut United gagal menjadi nyata.

Tim berjuluk Kabau Sirah ini harus menelan pil pahit kekalahan 0-1 dalam laga pekan kesembilan BRI Super League 2025 yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (26/10/2025) malam.

Kekalahan tipis ini bukan hanya menempatkan Semen Padang semakin terpuruk di dasar klasemen, tetapi juga menyisakan drama dan kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan wasit Heru Cahyono.

Pelatih hingga pemain terang-terangan menyoroti keputusan kontroversial yang menentukan kekalahan Semen Padang.

Hasil ini membuat posisi Semen Padang FC kian tenggelam di dasar klasemen sementara dengan empat poin dari sembilan laga.

Baca juga: Harga Cabai Merah Anjlok Rp3.300 di Pasar Bukittinggi, Simak Daftar Lengkap Harga Pangan Terbaru

Di balik skor tipis itu, terdapat sejumlah fakta menarik yang mencerminkan perjalanan sulit tim asal Ranah Minang musim ini. 

Berikut lima fakta menarik di balik kekalahan Semen Padang FC dari Malut United:

1. Kartu Merah Rosad Setiawan di Babak Pertama Mengubah Permainan

Laga berjalan seimbang hingga memasuki menit ke-40. Drama besar pun terjadi saat gelandang Semen Padang, Rosad Setiawan, menerima kartu merah usai melanggar Yakop Sayuri.

Rosad mendapat kartu kuning kedua, yang otomatis membuatnya harus meninggalkan lapangan. Kartu merah ini memaksa Semen Padang bermain dengan sepuluh pemain sejak akhir babak pertama.

Keputusan wasit memberikan kartu kuning pertama kepada Rosad menjadi sorotan. Caretaker Pelatih Semen Padang, FX Yanuar Wahyu, menilai kartu kuning pertama yang diterima Rosad tidak perlu diberikan.

“Kartu kuning kedua mungkin 50-50, bisa diterima. Tapi kartu pertama itu menurut saya tidak terlalu fatal. Situasinya kami punya lima pemain di belakang. Sementara insiden serupa dialami Pedro Matos. Tapi tidak dikasih kartu. Ini harus dilihat lebih fair,” ungkap FX Yanuar usai pertandingan.

Meski kehilangan satu pemain, Kabau Sirah menunjukkan perjuangan luar biasa. Mereka berhasil menahan gempuran tim tuan rumah, yang dimotori duet Yance Sayuri dan Ciro Alves, hingga babak pertama berakhir dengan skor kacamata 0-0.

Perjuangan ini mendapat apresiasi, namun fakta bermain 10 orang selama lebih dari 50 menit menjadi tantangan yang sangat berat.

Baca juga: Jadwal Kapal Padang - Kepulauan Mentawai Senin, 27 Oktober 2025: KMP Gambolo dan KM Sabuk Nusantara

2. Wasit Berikan Penalti Kontroversial, Malut United Memecah Kebuntuan

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved