Serak Gulo 2025
Tradisi Serak Gulo, Manisnya Toleransi dan Perekat Multi Etnis di Kota Padang
Tradisi Serak Gulo yang secara rutin digelar oleh komunitas Muslim keturunan India Tamil di Padang,
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Ringkasan Berita:
- Setiap tahun, komunitas Muslim India Tamil gelar Tradisi Serak Gulo, menebar gula di Padang Selatan. Apa tujuannya?
- Antropolog Unand bongkar fakta! Gula yang disebar ini ternyata menjadi simbol merekatkan solidaritas multi etnis di tengah isu sensitif intoleransi.
- Mengapa tradisi kuno dari India Selatan ini bisa bertahan dan justru menjadi bukti keberagaman Kota Padang?
- Tradisi ini disebut-sebut mampu menepis isu labelisasi non-Pancasila di Sumatera Barat. Simak selengkapnya.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG — Tradisi Serak Gulo yang secara rutin digelar oleh komunitas Muslim keturunan India Tamil di Padang, khususnya di kawasan Padang Selatan yang merupakan tempat kediaman masyarakat multi etnis, telah menjadi simbol kuat keberagaman dan toleransi.
Bertahan hingga puluhan tahun, tradisi berbagi gula ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan cerminan nilai-nilai luhur yang berhasil melampaui batas suku, ras, dan agama.
Antropolog dari Universitas Andalas, Prof Zainal Arifin, memberikan pandangannya tentang fenomena budaya yang menarik ini, menegaskan bahwa Serak Gulo telah berhasil membuktikan semangat multikulturalisme di Kota Padang.
“Saya melihat tradisi Serak Gulo ini berakar kuat pada nilai-nilai yang dibawa dari tanah leluhur mereka, India Selatan, yaitu keyakinan untuk selalu mau berbagi antar sesama,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Nilai budaya utama yang mereka bawa adalah keyakinan bahwa mereka harus mau berbagi.
Baca juga: Hilirisasi Gambir Sumbar, Bupati Limapuluh Kota Terbang ke India Pelajari Pengelolaan
Hal ini diwujudkan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan, sekaligus didasari keyakinan bahwa dengan memberi, mereka juga akan menerima balasan yang sama kepada diri mereka.
Pada awalnya, tradisi ini juga berfungsi sebagai cara pemimpin komunitas perantau India di Padang untuk memperkuat kesatuan internal dan material yang dibagikan tidak terbatas pada gula, melainkan material apa saja, terutama makanan sehari-hari.
“Namun, seiring waktu, gula yang manis akhirnya dipilih menjadi material utama karena dianggap sebagai simbol perekat yang mampu menyatukan sesama, serta melambangkan ketulusan dari dalam diri untuk berbagi,” ujarnya.
Nilai ketulusan dan berbagi inilah yang kemudian dipertahankan dan ditularkan saat komunitas mereka mulai berbaur dengan etnis lain, mulai dari Minang, Tionghoa, Batak, hingga Jawa di Padang Selatan.
Menjawab pertanyaan mengenai adanya proses akulturasi kebudayaan, Zainal Arifin menegaskan hal tersebut adalah keniscayaan dalam setiap realitas sosial budaya.
Baca juga: Peringati Hari Guru Nasional KKG Gugus II Lembah Segar Sawahlunto Gelar Lomba Kreativitas
“Secara teoritis, tidak ada tradisi yang tidak mengalami perubahan mengikuti ruang dan waktu,” tambahnya.
Secara ruang, ketika tradisi dibawa ke wilayah berbeda seperti Padang, ia akan mengalami susupan atau pengaruh dari budaya sekitar dan akan berubah menyesuaikan lingkungan baru yang dihadapinya.
Begitu juga dengan waktu, tradisi akan mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan fungsional para pelakunya, sehingga berbeda generasi sangat mungkin akan mengalami perubahan.
“Artinya, Serak Gulo yang hari ini kita saksikan di Padang adalah produk akulturasi yang telah disesuaikan agar tetap relevan dan fungsional di tengah masyarakat multietnis,” tuturnya.
| Dispar Padang Siapkan Bazar Kuliner Multi Etnis Dukung Tradisi Serak Gulo 2025 |
|
|---|
| Tradisi Serak Gulo Warga Keturunan India di Kota Padang, Tradisi 450 Tahun Satukan Multi-Etnis |
|
|---|
| Serak Gulo 2025, Tradisi Warisan India Muslim yang Hidup di Padang Sejak 450 Tahun Lalu |
|
|---|
| Pemko Padang Siapkan 1 Ton Gula untuk Tradisi Serak Gulo 2025 |
|
|---|
| Tradisi Serak Gulo, Penawar Rindu Keturunan India di Kota Padang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Tradisi-serak-gulo-14112025.jpg)