Antrean Panjang SPBU

Stok BBM Teluk Kabung Menipis Penyebab Warga Pariaman Antre Panjang di SPBU Jati

Antrean mengular yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jati kawasan Pariaman Tengah, Kota Pariaman

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
ANTREAN SPBU PARIAMAN - Antrean sepanjang puluhan meter hiasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Lapai, Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (5/11/2025). Antrean panjang ini terlihat mengular dari pintu masuk SPBU hingga ke terminal jati, sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan. 
Ringkasan Berita:
  • Stok BBM Teluk Kabung menipis, distribusi bahan bakar ke daerah tersendat.
  • SPBU Jati Pariaman dipadati kendaraan sejak pagi akibat keterlambatan suplai.
  • Permintaan Pertalite dan Pertamax tak terpenuhi sesuai kebutuhan.
  • Kota Pariaman hanya memiliki tiga SPBU aktif, stok harian belum mencukupi.
  • Pertamina memastikan pasokan BBM kembali normal, warga berharap antrean tak terulang.

 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN -  Antrean mengular yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jati kawasan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) akibat persedian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pertamina Teluk Kabung Menipis, Rabu (5/11/2025).

Kepala Operasional SPBU Jati, Gunaidi, mengatakan distribusi BBM dari Teluk Kabung ini sempat tersendat selama satu hari.

Informasi yang diterimanya, kebutuhan yang ada difokuskan untuk Kota Padang (selaku ibu kota provinsi), sisanya baru didistribusikan ke daerah.

Di tempatnya BBM jenis Pertalite dan Pertamax baru masuk pada malam hari kemarin (Selasa) setelah mengajukan permintaan tersebut sejak Senin.

“Pertalite dan Pertamax ini baru masuk malam hari kemarin (Selasa) jumlahnya juga tidak sesuai dengan permintaan yang kita ajukan,” ujarnya.

Baca juga: Simulasi Tsunami di Padang Dinilai Baik, Warga Minta Pemerintah Siapkan Mekanisme Khusus bagi Lansia

Hal itu membuat antrean mengular di SPBU Jati sejak pagi hari, mengingat jumlah SPBU di Kota Pariaman hanya 3 buah dan tidak semuanya mendapat distribusi BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Gunaidi memperkirakan kebutuhan BBM jenis pertalite di Kota Pariaman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sebanyak 24 ribu liter untuk SPBU operasi 24 jam.

Sedangkan stok yang tersedia berkisar 8 ribu liter hingga 16 ribu liter setiap harinya dari Teluk Kabung.

“Makanya untuk sepenuhnya mengakomodir kita belum bisa, karena memang ketersedian itu terbatas,” ujarnya.

Kendati demikian, ia menilai ketersediaan BBM ini sejatinya tidak boleh terputus karena akan mengganggu aktivitas masyarakat dan roda ekonomi daerah.

Informasi yang diterima pihaknya, ketersedian BBM di Pertamina Teluk Kabung sudah kembali normal per hari ini, ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

Baca juga: Wako Padang Tegaskan Shelter Tsunami Tak Boleh Terkunci, Jalur Evakuasi Jadi Prioritas Perbaikan

“Informasinya sudah kembali mormal, mungkin kemaren ada kendala teknis atau cuaca. Semoga kedepan bisa tetap stabil,” ujarnya. 

Pengendara Antre Sejak Pagi

Antrean sepanjang puluhan meter hiasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Lapai, Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (5/11/2025).

Antrean panjang ini terlihat mengular dari pintu masuk SPBU hingga ke terminal jati, sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

Sejumlah pengendara mengaku, sudah mengikuti antrean sejak pukul 06.30 WIB, hingga pukul 09.30 WIB mereka masih belum masuk ke kawasan SPBU.

Seorang pengendara roda dua Edi, mengaku sudah mengantri selama dua jam, akibat bahan bakar kendaraannya sudah sangat menipis.

“Sebenarnya saya sudah ke beberapa SPBU ternyata baik pertalite dan pertamax sedang kosong,” ujarnya.

Baca juga: Hasil Liga Champions 2025-2026 : Bayern Muenchen Permalukan Juara Bertahan PSG dan Juventus Imbang

Akhirnya ia menemukan ada bahan bakar di SPBU Lapai, sehingga memilih untuk mengantre dengan mendorong kendaraan secara perlahan.

Alasan Edi ini dibenarkan oleh pengendara lain yang sedang mengantre, mereka tidak ada pilihan lain selain bersabar.

Hanya saja mereka takut, setelah mengatre berjam-jam ternyata bahan bakar habis.

“Semoga saja sampai giliran saya pertalite masih ada, soalnya sudah di ambang batas,” ujar Edi sambil membenarkan letak helmnya.

Para pengendara juga menyayangkan kekosongan bahan bakar di sejumlah SPBU ini, karena membuat mereka kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian.

Baca juga: Hasil 32 Besar Korea Masters 2025 : Ubed Tembus 16 Besar Seusai Tekuk Huang Ping-Hsien Wakil Taiwan

Akibat antrean mengular ini, sejumlah petugas Dishub juga sudah sedia di lokasi karena terjadi kemacetan akibat antrean ini.

Petugas tersebut terlihat coba melakukan antisipasi dengan mengurai kemacetan dan mengarahkan antrean agar tidak mengganggu pengguna jalan.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved