BERITA POPULER SUMBAR
3 Berita Populer Sumbar: Viral Video Mantan Bupati Diamankan Warga, Pemutihan Pajak, Siswa Tewas
Berikut 3 Berita Populer Sumatera Barat yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
TRIBUNPADANG.COM - Berikut 3 Berita Populer Sumatera Barat yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang VIRAL Video Mantan Bupati Dharmasraya Diamankan Warga di Padang, Dituding Berbuat Menyimpang.
Kemudian berita Pemutihan Pajak Kendaraan Diperpanjang hingga Desember 2025, Warga Diimbau Waspada Kesalahan Bayar.
Selanjutnya berita Siswa SMPN 7 Sawahlunto yang Tewas di Kelas Dikenal Rajin dan Patuh, Tak Punya Masalah di Sekolah.
Baca juga: Pengumuman Hasil Uji Kompetensi Calon Dewan Pengawas Syariah PT Bank Nagari Tahun 2025
Baca berita selengkapnya :
1.Beredar sebuah video yang menarasikan mantan kepala daerah Dharmasraya berinisial AG diamankan warga di Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
Dalam video yang beredar luas tersebut, AG tampak diamankan warga usai diduga melakukan perbuatan menyimpang.
“Orang homo-homo, tertangkap, tertangkap,” kata perekam video, dikutip TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).
Saat diamankan, AG sempat meminta tolong kepada warga sekitar sambil ketakutan karena pakaian dan tangannya dipegang oleh warga yang mengamankannya.
“Indak, indak, indak, indak. Tolong, Da. Da, tolong (tidak, tidak, tidak, tidak. Tolong, Bang. Bang, tolong),” ujar AG saat diinterogasi warga sambil terduduk.
Baca juga: Cek Prakiraan Cuaca Sumatera Barat 29-31 Oktober 2025, Wilayah Ini Diguyur Ringan
Warga kemudian meminta pertanggungjawaban AG atas dugaan perbuatan menyimpang tersebut.
Namun AG menyebut dirinya tidak bersalah.
“Dari oyo itu aden kaja lari ang (dari OYO itu aku kejar, lari kamu),” kata warga saat melakukan interogasi AG.
Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, membenarkan bahwa pria dalam video tersebut adalah AG, mantan Bupati Dharmasraya.
Ia menyebut kejadian itu terjadi pada Sabtu (25/10/2025) siang.
Menurut Yuliadi, peristiwa bermula saat resepsionis penginapan mendengar suara keributan dari dalam kamar tempat AG menginap.
“Itu ribut-ribut di dalam kamar. Orang itu check-in sekitar pukul 12.00 WIB-an, sementara sekitar pukul 13.00 WIB terdengar suara ribut. Resepsionis lalu memberitahukan kepada pemuda sekitar. Lalu warga menggedor pintu kamar itu,” kata AKP Yuliadi saat dikonfirmasi TribunPadang.com.
Saat pintu dibuka, AG disebut langsung meninggalkan penginapan tersebut.
“Karena dia lari, dikejar oleh warga dan akhirnya diamankan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yuliadi mengatakan AG sempat dibawa warga ke Polsek Padang Utara.
Namun hingga kini, pihaknya belum menerima laporan baik dari korban maupun pihak AG.
“Laporan tidak ada yang masuk. Jadi sampai saat ini belum ada laporan,” tutupnya.
Baca juga: Jadwal Acara Mentari TV Kamis 30 Oktober 2025: Saksikan Deretan Tayangan Seru dan Edukatif
2.Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali memperpanjang program pemutihan pajak kendaraan bermotor hingga Desember 2025.
Program ini resmi kembali diberlakukan sejak Oktober 2025 sebagai upaya memberikan keringanan bagi masyarakat yang menunggak pajak kendaraan.
Kasubag TU Samsat Padang, Defrizal, mengatakan, program pemutihan ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat dengan bijak.
Namun, ia mengingatkan agar wajib pajak lebih cermat dalam mengecek masa berlaku pajak kendaraan masing-masing sebelum melakukan pembayaran.
“Pada kesempatan ini kami dari Samsat Padang ingin memberikan edukasi kepada masyarakat wajib pajak. Saat ini kita tengah berada dalam momen program pemutihan pajak, dan diharapkan masyarakat berhati-hati,” ujar Defrizal, Rabu (29/10/2025).
Ia menjelaskan, selama periode pemutihan sebelumnya sempat terjadi sejumlah kasus kesalahan pembayaran.
Salah satunya ketika wajib pajak membayar pajak kendaraan yang seharusnya belum jatuh tempo.
“Sebagai contoh, ada masyarakat yang pajaknya mati di Desember 2024. Saat program pemutihan Juli sampai September lalu, dia membayar pajak pada bulan September dengan harapan dapat perpanjangan hingga Desember 2026. Padahal, pembayaran itu hanya menghidupkan pajak sampai Desember 2025 saja,” jelasnya.
Kondisi tersebut, lanjut Defrizal, membuat sebagian wajib pajak terpaksa membayar dua kali dalam setahun karena tidak memperhatikan masa jatuh tempo.
“Kadang dari petugas juga luput karena banyaknya layanan, jadi masyarakat perlu waspada dan aktif memeriksa sendiri jatuh tempo kendaraannya,” tambahnya.
Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Ringan Guyur Sejumlah Wilayah Sumbar pada 31 Oktober 2025
Defrizal mengingatkan bahwa pembayaran pajak tidak bisa dilakukan lebih dari 60 hari sebelum masa jatuh tempo.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak terburu-buru membayar hanya karena adanya program pemutihan.
“Jangan sampai gara-gara fomo karena ada pemutihan, masyarakat berbondong-bondong ke Samsat padahal belum waktunya membayar. Akibatnya, malah harus bayar dua kali. Sayang sekali,” tegasnya.
Ia pun mengajak masyarakat memanfaatkan program pemutihan pajak ini dengan bijak agar benar-benar memberikan manfaat sesuai ketentuan.
“Sebelum datang ke Samsat, pastikan dulu tanggal jatuh tempo pajak kendaraan masing-masing. Jangan sampai niatnya ingin hemat, malah keluar biaya ganda,” tutup Defrizal.
3.Kematian siswa SMPN 7 Sawahlunto, Sumatera Barat berinisial BE (15) yang ditemukan tewas di ruang kelas masih meninggalkan duka mendalam.
Bagi keluarga dan pihak sekolah, sosok BE dikenal sebagai anak yang rajin, patuh, dan tidak pernah menimbulkan masalah.
Ayah korban, Agus, meminta pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian anaknya, BE (15), yang ditemukan meninggal dunia di ruang kelas pada Selasa (28/10/2025).
Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Ringan Guyur Sejumlah Wilayah Sumbar pada 31 Oktober 2025
Agus mengaku tidak menyangka anaknya akan pergi secepat itu. Menurutnya, BE dikenal sebagai anak rajin dan penurut. Setiap hari, ia membantu orang tua tanpa banyak mengeluh.
Pihak keluarga syok dan tidak menyangka BE meninggal karena tidak ada masalah atau hal mencurigakan yang terjadi padanya.
“Mendengar BE gantung diri saya kaget dan lemas padahal tidak ada masalah apapun dan masih misteri kenapa bisa nekat seperti itu,”kata Agus saat ditemui TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).
Dijelaskannya, BE merupakan anak yang rajin, patuh dan sering membantu orang tua.
Di sekolah BE juga memiliki banyak teman dan tidak terdengar ada bentrok atau pembulian.
“Kalau masalah asmara BE tidak memiliki teman cewek (pacar),”katanya.
Ia juga menuturkan sebelum BE meninggal tidak ada hal mencurigakan sama sekali yang diberitakan kepada orang tua.
“BE juga sempat memberitau hpnya rusak pada ibunya dan juga akan diperbaiki, dia pun tidak mempermasalahkan,”jelasnya.
Agus berharap kasus kematian BE segera diusut tuntas oleh polisi dan berharap tidak ada anak lain seperti BE.
“Saya berharap kasus ini atau penyebab BE gantung diri terungkap jelas dan semoga anak saya diberikan kemudahan bagi Allah SWT,”ucapnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi.
BE(15) anak yang baik tidak pernah ada masalah sama teman-temannya apalagi terkait perundungan.
“Sebelum meninggal BE sempat memimpin barisan kelas 8 saat upacara Sumpah Pemuda kemarin,”katanya.
Lanjut Sudirman, gelagat BE biasa saja tidak ada yang aneh sebelum ditemukan meninggal bunuh diri di kelasnya.
BE juga memiliki mental yang tangguh hingga dalam berteman pun seperti biasa tidak ada hal yang mencurigakan maupun perundungan.
Kasus ini juga telah diselidiki oleh pihak berwenang dan jenazah BE telah dimakamkan kemarin oleh pihak keluarganya.
Tolak Autopsi
Keluarga siswa SMPN 7 Sawahlunto yang ditemukan tewas di ruang kelas memilih langsung memakamkan korban tanpa dilakukan autopsi.
Keputusan itu diambil tak lama setelah jenazah diserahkan oleh pihak kepolisian kepada keluarga pada Selasa (28/10/2025).
Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, mengatakan jenazah korban berinisial BE (15) sempat dibawa ke RSUD Sawahlunto untuk pemeriksaan awal.
Namun, keluarga menolak autopsi karena ingin segera memakamkan korban di kampung halaman.
“Jenazah sudah kita limpahkan ke pihak keluarga. Kita sempat tawarkan untuk dilakukan autopsi agar lebih jelas penyebab meninggalnya korban, tapi keluarga menolak. Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan pada sore harinya itu,” ujar Ipda Gorrahman kepada TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).
Menurut Kapolsek, korban ditemukan oleh teman sekelasnya dalam kondisi tergantung menggunakan dasi sekolah di ventilasi ruang kelas.
Saat kejadian, ruang kelas dalam keadaan kosong karena seluruh siswa sedang berada di luar.
“Temannya mencari korban ke ruang kelas, tapi pintu kelas saat itu tertutup. Setelah dibuka, korban sudah dalam kondisi tergantung. Temannya lalu melapor ke guru dan pihak sekolah segera mengevakuasi korban ke rumah sakit,” jelas Gorrahman.
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman dan guru korban. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Tidak ada tanda kekerasan, baik secara fisik maupun indikasi kekerasan mental. Namun, kita tetap akan mendalami untuk mengetahui apa motif korban melakukan hal tersebut,” katanya.
Gorrahman juga menyebut pihaknya telah meminta keterangan beberapa saksi, yakni teman sekelas korban dan guru korban.
Namun, dari hasil keterangan sementara, korban tidak diketahui memiliki masalah pribadi maupun di sekolah.
“Sementara dari keterangan saksi, korban dikenal baik dan tidak terlihat memiliki permasalahan. Tapi penyelidikan tetap kita lakukan,” tutupnya.
Kronologi
Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh teman sekelas korban yang saat itu sedang mencari keberadaan BE.
Saat kejadian, ruang kelas dalam keadaan kosong karena seluruh siswa sedang berada di luar kelas.
“Saat itu ruang kelas sedang kosong, ditinggal murid semua. Teman korban mencari ke kelas, tapi pintunya tertutup," ujar Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).
Setelah dibuka, ditemukan korban dalam kondisi tergantung dengan dasi di ventilasi jendela kelas.
Menurutnya, setelah korban ditemukan, teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada guru.
Beberapa guru kemudian datang ke lokasi dan segera mengevakuasi korban ke RSUD Sawahlunto. Namun, nyawa korban sudah tidak tertolong.
Setelah kita dapat laporan, petugas langsung ke lokasi melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi.
"Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, baik secara fisik maupun indikasi kekerasan mental,” jelas Ipda Gorrahman.
Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan pendalaman terkait motif korban melakukan aksi nekat tersebut.
Sementara itu, keluarga korban menolak dilakukan autopsi.
“Jenazah sudah kita serahkan ke pihak keluarga. Mereka menolak dilakukan autopsi dan langsung membawa korban ke rumah duka untuk dimakamkan pada sore harinya itu,” tambahnya.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman korban, guru, dan guru Bimbingan Konseling (BK).
Namun, sejauh ini belum ditemukan adanya masalah pribadi yang dialami korban sebelum kejadian.
“Saksi yang sudah kita periksa ada tiga orang. Dari keterangan mereka, tidak ada masalah yang diketahui dari korban, baik di sekolah maupun di rumah,” tutup Kapolsek.
| 3 Berita Populer Sumbar: Larangan Impor Pakaian Bekas, Kebakaran, Jenazah Guru di Solok Ditandu |   | 
|---|
| 3 Berita Populer Sumbar: Ibu Kandung Jadi Tersangka Kasus Pembuangan Bayi, Harga Cabai Merah Anjlok |   | 
|---|
| 3 Berita Populer Padang: Kasus Dugaan Pelecehan 16 Murid, Wanita di Bukittinggi Buang Bayi |   | 
|---|
| 4 BERITA POPULER SUMBAR Kronologi Nenek Tewas Dianiaya, Korban Disenggol Mobil Colt Diesel Meninggal |   | 
|---|
| 4 BERITA POPULER SUMBAR: Kronologi Kasus Pencabulan di Gasan, Truk Hantam Garasi dan Tenda Pelaminan |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.