Siswa SMP Sawahlunto Tewas di Kelas
Kepsek SMPN 7 Sawahlunto Bantah Bullying Penyebab Siswanya Akhiri Hidup di Kelas
Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi.
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rezi Azwar
BE merupakan sosok siswa yang sederhana dalam belanja juga jujur.
Dimana Eli tidak pernah melihat BE terlibat permasalahan apapun saat berada di lingkungan sekolah.
Namun, sehari sebelum ditemukannya BE dalam kondisi meninggal dunia, Eli melihata ada perubahan pada diri korban.
Dimana dirinya melihat BE murung sehari sebelum kejadian. "Tidak seperti biasanya," ujarnya.
Bahkan hari Senin lalu, disaat temannya sudah pulang, namun Eli melihat BE masih tetap berada di kedainya seorang diri.
Pagi sebelum kejadian itu, BE duduk sendiri melihat ke sekolah yang tepat di depannya, seketika bel berbunyi dan ia segera masuk ke kelas.
“BE tak bercerita banyak langsung bergegas ke kelasnya dan dasinya sempat tertinggal, namun sudah dibawanya lagi,” ucapnya.
Didapati Tak Bernyawa di Lingkungan Sekolah
Nasib malang menimpa seorang pelajar di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyusul didapati sudah tak bernyawa di lingkungan sekolahnya.
BE (15) inisial seorang siswa kelas VIII salah satu sekolah menengah pertama di Kota Sawahlunto ditemukan meninggal dunia di ruang kelasnya pada Selasa (28/10/2025) kemarin.
Sejauh ini, pihak berwajib masih menelidiki penyebab meninggalnya siswa SMP yang ditemukan sudah tak bernyawa di dalam ruangan kelas sekolah tersebut.
Baca juga: Operasi Pencarian Lansia Hilang di Hutan Pasikiat Taileleu Mentawai Resmi Ditutup dengan Hasil Nihil
Kapolsek Barangin, Ipda Gorahman, menyampaikan, pihaknya menerima laporan dari pihak sekolah sekitar pukul 12.01 WIB, sesaat setelah azan zuhur berkumandang.
Dari hasil pemeriksaan awal, BE (15) ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam ruang kelas dengan posisi tergeletak dan terdapat lilitan dasi di lehernya.
Saat kejadian seluruh siswa sedang mengikuti pelajaran di laboratorium, Korban sempat berpamitan untuk kembali ke kelas.
Namun, ketika teman-temannya kembali sekitar pukul 11.45 WIB, korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bergerak.
Baca juga: Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan yang Libatkan Tiga Kendaraan di Kayu Tanam Padang Pariaman

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.