Keracunan MBG di Agam
Dinkes Agam Pastikan Korban Keracunan Program MBG Sudah Pulih, Sekolah Kembali Normal
Meski hasil laboratorium BPOM Padang belum keluar, kegiatan belajar di sekolah-sekolah terdampak sudah berjalan normal.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, AGAM – Seluruh korban kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Meski hasil laboratorium BPOM Padang belum keluar, kegiatan belajar di sekolah-sekolah terdampak sudah berjalan normal.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Hendri Rusdian, saat diwawancarai TribunPadang.com pada Rabu (8/10/2025).
“Hasil dari BPOM belum keluar. Tadi pagi sudah saya tanyakan kembali ke BPOM, memang belum keluar hasilnya,” kata Hendri.
Menurutnya, hasil uji laboratorium biasanya memerlukan waktu 14 hari kerja, namun pihaknya sudah meminta agar prosesnya bisa dipercepat.
Baca juga: Pemko Padang Percepat Pembebasan Lahan Proyek Batang Kandis dan Flyover Sitinjau Lauik
“Biasanya 14 hari kerja, tapi kita sudah meminta supaya bisa disegerakan. Sampai hari ini, hasilnya belum kami terima,” ujarnya.
Sampel yang dikirim ke BPOM Padang sejak Kamis (2/10/2025) lalu terdiri dari nasi goreng, muntahan korban, tinja korban, dan air minum yang dikonsumsi saat kejadian.
Sampel itu diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa keracunan massal yang menimpa 120 orang, terdiri dari siswa TK, SD, MTSN, guru, dan orang tua, di Desa Manggopoh dan Kampung Tengah, Kecamatan Lubuk Basung.
Meski hasil laboratorium belum keluar, Hendri memastikan seluruh korban telah pulih dan aktivitas belajar di sekolah sudah kembali normal.
“Sejak Sabtu kemarin semua pasien sudah pulang. Tidak ada lagi yang dirawat. Sejak Senin, aktivitas belajar para siswa sudah kembali normal,” jelasnya.
Baca juga: Murid Berprestasi Yakin Sekolah Garuda Bisa Jadi Jembatan Wujudkan Mimpi Kuliah di Luar Negeri
Namun, ia menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih belum beroperasi kembali karena pemerintah daerah masih menunggu hasil resmi BPOM Padang.
“Program MBG belum berjalan. Kita masih menunggu hasil dari BPOM. Nanti kalau sudah keluar hasilnya, baru bisa direkomendasikan untuk beroperasi kembali,” kata Hendri.
Dinas Kesehatan Agam, kata dia, masih terus memantau kondisi para korban melalui petugas di puskesmas dan bidan desa yang ada di wilayah terdampak.
“Kita tetap pantau melalui bidan desa dan puskesmas, terutama sekolah-sekolah penerima MBG kemarin,” tambahnya.
Hendri berharap hasil pemeriksaan BPOM segera keluar agar dapur MBG di wilayah itu bisa kembali beroperasi.
Baca juga: Semen Padang FC Pecat Eduardo Almeida, Klub Jamin Hak Mantan Pelatih Dibayar Tuntas dan Profesional
“Kalau terlalu lama, kasihan juga. Anak-anak penerima manfaat tidak dapat makanan bergizi, sementara para pekerja MBG juga tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Ia menegaskan, hasil laboratorium dari BPOM nantinya akan menjadi dasar bagi pihak terkait untuk mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) terkait kelanjutan program MBG di Agam.
“Kita berharap secepatnya keluar hasilnya, jadi program ini bisa aktif kembali dan siswa bisa mendapatkan haknya lagi,” pungkas Hendri.(*)
BPOM Teliti Sampel Nasi Goreng, Tinja hingga Muntahan Korban Kasus Keracunan di Agam |
![]() |
---|
Dinkes Agam Tetap Pantau Kesehatan Warga Pasca Keracunan Massal Program MBG |
![]() |
---|
Hasil Lab BPOM Padang Belum Keluar, Program Makan Bergizi Gratis di Agam Masih Dihentikan |
![]() |
---|
13 Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Sudah Dipulangkan, Sudah Diberi Obat |
![]() |
---|
Ketua DPRD Padang Minta SPPG Batasi Masak MBG 2 Ribu Porsi, Khawatir Makanan Cepat Basi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.