Keracunan MBG di Agam
Dinkes Agam Terus Pantau Kondisi Warga dan Sekolah Penerima MBG Usai Keracunan Massal di Manggopoh
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Agam terus melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi warga dan siswa penerima program
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Emil Mahmud
Kadinkes Hendri Rusdian, mengatakan tim dari Puskesmas Manggopoh diturunkan langsung ke lapangan untuk memastikan tidak ada lagi siswa atau warga yang mengalami gejala serupa.
“Sejak kemarin kita sudah melakukan tracking ke seluruh sekolah penerima MBG, baik SD, TK, maupun MTSN. Sampai hari ini tidak ditemukan laporan baru,” kata Hendri Rusdian.
Ia menyebut, langkah pemantauan ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi munculnya kasus baru di wilayah penerima program MBG.
“Pemantauan ini penting untuk memastikan kondisi masyarakat benar-benar aman. Kalau ada yang masih bergejala, bisa langsung ditangani oleh petugas puskesmas,” ujarnya.
Hingga kini, Dinkes Agam mencatat 120 orang menjadi korban keracunan, yang terdiri dari siswa, guru, dan orang tua murid. Dari jumlah itu, 119 orang sudah pulih, sementara satu korban, siswa MTSN laki-laki, masih dirawat di RSUD Lubuk Basung.
“Korban yang masih dirawat sudah mulai membaik. Kita tetap pantau perkembangannya,” ungkap Hendri.
Selain pemantauan di sekolah, Dinkes Agam juga masih membuka posko kesehatan di Puskesmas Manggopoh agar masyarakat yang masih merasakan gejala bisa segera melapor.
“Posko tetap aktif sampai kondisi benar-benar stabil. Kita ingin memastikan tidak ada kasus baru sebelum mencabut status KLB-nya,” ucapnya.
Sementara itu, Dinkes Agam sudah mengirimkan sampel makanan, muntahan korban, tinja, dan air minum ke BPOM Padang untuk diperiksa.
“Hasil lab-nya biasanya keluar 14 hari kerja. Tapi kita sudah minta supaya bisa dipercepat,” jelas Hendri.
Hendri menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga keberlanjutan program MBG, namun pelaksanaannya harus dievaluasi agar lebih aman dan sesuai standar.
“Program ini bagus, tapi pengawasan dan kebersihan dapur harus diperketat supaya tidak terulang lagi kejadian seperti ini,” pungkasnya.(TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto).
(Muhammad Afdal Afrianto).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.