Keracunan MBG di Agam

Korban Keracunan MBG di Agam Bertambah Jadi 110 Orang, Sebagian Sudah Pulang dan Sebagian Dirawat

Jumlah korban keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
KERACUNAN MBG AGAM: Bupati Agam, Benni Warlis saat diwawancarai, Kamis (2/10/2025). Benni menegaskan bahwa SPPG bermasalah harus ditutup sementara hingga layak beroperasi. 

Seorang siswi penerima program mengungkapkan kejanggalan pada menu nasi goreng yang ia santap.

Siswa tersebut bernama Hanifa, ia merupakan penerima program MBG sejak awal September 2025.

Selama menikmati program siswa kelas 1 SMP tersebut sudah merasakan banyak hal aneh dari makanan yang disajikan.

Ia mengaku sempat mendapatkan ayam yang masih berdarah, nasi asin dan bahkan beberapa lauk yang sudah mengeluarkan bau tidak enak.

Baca juga: Media Inggris Sebut Nasib Ruben Amorim di Man United Terjawab Setelah 1 November 2025 Mendatang

“Kadang saya makan, atau saya sisihkan. Mubazir rasanya kalau tidak di makan. Meski tidak ada paksaan,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Meski sudah menunjukkan tanda-tanda hal yang ditakutkan hanifa terjadi juga pada Rabu (1/10/2025).

Ia menyantap menu nasi goreng dengan telur dadar hari itu, saat akan memakannya, hanifa sudah curiga dengan warna telur dadar yang sudah menghitam.

“Warna telurnya agak menghitam, tapi saya yakin itu bukan gosong,” ujarnya.

Kendati demikian, karena tidak ada rasa yang aneh ia tetap melahapnya hingga habis.

Alhasil pada malam hingga pagi ini (Kamis) hanifa mengalami muntah pusing dan demam, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Chord Lagu Minang Sakapa Cinto - Vicky Koga & Putri Jelia: Disaksikan Langik Biru Kapa Cinto Balayia

Korban Bertambah

Total korban keracunan yang diduga berasal dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melonjak tajam hingga mencapai 108 orang pada Kamis (2/10/2025) siang.

Lonjakan kasus keracunan ini bertambah dibanding data Rabu malam (1/10/2025) yang hanya mencatat 86 korban, namun bertambah 22 orang baru pada hari Kamis.

Data terbaru ini mencakup pasien yang tersebar di wilayah Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah, dengan perawatan dilakukan di RSUD Lubuk, RSIA Rizki Bunda, dan Puskesmas Manggopoh.

Para korban yang jatuh sakit sangat beragam, mulai dari pelajar (TK, SD, MTs, SMP), guru, hingga orang tua, dan lainnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved